Terancam Keambrukan Rumah, Warga Magersari Tuntut Pembangunan Apartemen Sun City Dihentikan

  • Whatsapp

SIDOARJO, beritalima.com – Warga RT.13 RW.04 Kelurahan Magersari, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, demo. Mereka menuntut proyek pembangunan Apartemen Sun City di sebelah kampung mereka dihentikan.

Demo tersebut dilakukan dengan cara pemasangan spanduk penolakan di tengah jalan kampung mereka, Sabtu (9/3/2019). “Kami warga RT 13 Magersari menolak pembangunan apartemen,” bunyi spanduk itu.

Menurut Parmo, Ketua RT 13 yang turut aksi, demo ini dilakukan karena pihaknya tidak tahu harus berbuat apa dan mengadu kemana lagi dalam menghadapi kegelisahan akibat adanya proyek pembangunan Apartemen Sun City.

“Kami mau mengadu ke mana lagi? Kami sudah mengadu ke birokrat tidak direspon. Ke DPRD juga tidak bisa, karena lagi pada sibuk kampanye. Sedangkan pembangunan apartemen itu sendiri terus jalan tanpa peduli keselamatan kami,” ujar Parmo.

“Kami minta proyek tersebut dihentikan dulu untuk ditunjau ulang, untuk dimusyawarahkan kembali,” lanjut Parno, sembari menambahkan kalau pembangunan proyek tersebut sudah berjalan sekitar 5 bulan.

Apa yang diresahkan warga RT 13 Magersari, yang jumlahnya sekitar 44 Kepala Keluarga, memang kenyataan. Saat beritalima.com datang di kampung ini, Sabtu (9/3/2019) siang, rumah penduduk kampung setempat banyak yang begetar dan terancam roboh akibat pemancangan tiang apartemen itu.

Bahkan, tidak sedikit rumah warga yang sudah patah dan dinding temboknya retak akibat pembangunan apartemen yang rencananya setinggi 30 lantai itu. Selain itu, ada pula beberapa bangunan rumah yang bergeser maju dan teramcam roboh.

Selain itu, sumur mereka pun jadi tercemar, karena tercampuri air kotoran dari sapiteng WC yang bocor akibat gedoran tiang pancang proyek. Dan, saluran got di gang mereka pun jadi menyempit.

“Setiap hari mereka terganggu atau tidak bisa istirahat, bukan hanya karena suara bising peralatan besar proyek, tapi juga ketakutan kalau rumahnya roboh menimpa mereka,” kata Parmo.

Menurut warga, pembangunan apartemen ini sejak awal sarat kebohongan. Mereka menuturkan, lokasi pembangunan apartemen itu awalnya tanah milik sejumlah warga yang dibebaskan pihak Sun City dengan dalih untuk perluasan lahan parkir.

“Warga rela melepas tanahnya ke pihak Sun City karena bilangnya untuk perluasan lahan parkir mall Sun City,” jelas Parmo.

Terus, begitu tahu areal sekitar 2.500 meter persegi yang berbatasan langsung dengan tembok rumah mereka itu ternyata dibangun tower apartemen tinggi, mereka keberatan.

Diperoleh keterangan, proses perizinan proyek ini berjalan mulus karena ada pihak yang memanfaatkan tanda tangan kehadiran warga saat sosialisasi.

“Tanda tangan kehadiran kami saat pertemuan dipakai atau disalahgunakan jadi persetujuan atas pembangunan apartemen yang sudah ditawarkan dengan harga kisaran antara Rp 255 juta hingga Rp 1 miliar per unit itu,” tutur warga.

Warga juga mengakui, sebelumnya telah dilakukan pertemuan dengan membahas dampak pembangunan proyek tersebut. Dalam pertemuan itu pihak managemen Sun City berjanji akan memberikan kompensasi atas pencemaran lingkungan dan kerusakan sebesar Rp 5 juta per bulan.

Namun, realisasinya, warga kompensasi itu hanya berupa beras senilai sekitar Rp 150 ribu per bulan, dan dinding rumah warga yang retak diperbaiki sekedarnya, tanpa ada penguatan.

Karena itu, Ketua RT dan sejumlah tokoh masyarakat sudah berusaha meminta bantuan ke berbagai pihak agar proyek membahayakan warga itu dihentikan sementara, dan diperika ulang Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)-nya. Hasilnya, tutur warga, setelah itu mereka justr diteror oleh orang-orang tak dikenal.

Demo warga kemarin memang langsung direspon pihak managemen Sun City dan Babinsa setempat. Tidak lama setelah warga pasang spanduk penolakan pembangunan apartemen, uri, tim dari Sun City yang dipimpin Duri serta Babinsa Huda datang menemui warga.

Selain menunjukkan dampak-dampak kerusakan akibat pembangunan proyek apartemen, warga pun menyatakan tuntutannya agar proyek tersebut dihentikan sementara. Warga minta waktu untuk bermusyawarah hingga mendapatkan kesepakatan jalan terbaik atas permasalahan ini. (Ganefo)

Teks Foto: Warga Magersari, Sidoarjo, Jawa Timur, saat demo menuntut proyek pembangunan Apartemen Sun City dihentikan, Sabtu (9/3/2019)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *