KUPANG, beritalima.com – DPRD NTT meminta Gubernur NTT agar berkoordinasi dengan para bupati di Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk penyediaan jasa tenki. Ada 12 kabupaten di Nusa Tenggara Timur yang mengalami kesulitanair bersih akibat bencana kekeringan kiranya Gubernur berkoordinasi dengan para Bupati untuk penyediaan jasa tanki air dalam penangananjangka pendek. Dan untuk jangka panjang perlu pembangunan prasarana dan sarana air bersih serta pelestarian sumber daya air dengan opsi teknis yang sesuai kondisi dan potensi lokal. Hal itu terungkap dalam Pemandangan Umum Fraksi Partai Golkar dan Fraksi Keadilan dan Persatuan DPRD NTT terhadap Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 yang disampaikan Juru Bicara Gabriel Manek dalam Rapat Paripurna ke-3 masa sidang III DPRD NTT, Kamis (14/9/2017).Untuk diketahui 12 kabupaten di Nusa Tenggara Timur yang terkena dampak kekeringan yakni Kabupaten Flores Timur, Lembata, Alor, Belu, Malaka, Timor Tengah Utara (TTU), Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba Timur, Sumba Tengah dan Sumba Barat Daya (SBD) dan Sikka.Sementara dari Fraksi Persatuan dan Keadilan dalam pemandangan umumnya yang dibacakan Juru Bicara Oswaldus mengatakan, Fraksi Keadilan dan Persatuan mengingatkan Pemerintah agar terus memantau kondisi agro-klimat yang cenderung akan mengalami kekeringan yang berkepanjangan atau ekstrim di wilayah NTT terutama berdampak pada pertanian dan peternakan serta penyediaan air bersih untuk masyarakat.
Hal ini dimaksudkan agar pemerintah perlu mengantisipasi lebih awaluntuk mengatasi berbagai dampak yang akan timbul karena kekeringan. (L. Ng. Mbuhang)