MADIUN, beritalima.com- Terkait rusaknya jembatan Luworo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, warganet, khususnya warga setempat, banyak yang mengeluhkan hal tersebut. Alasannya, mengapa Pemkab Madiun tidak segera memperbaiki atau membangunnya.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Madiun, Gunawi, kerusakan jembatan Desa Luworo, Kecamatan Pilangkenceng, tetap menjadi prioritas Pemkab Madiun. Dalam hal ini Dinas PUPR.
“Memang saat ini kondisi jembatan sudah rusak. Rusaknya jembatan yang panjangnya mencapai 36 meter dan lebar 3 meter itu, disebabkan karena usia jembatan yang sudah tua dan sering dilalui kendaraan berat yang sebenarnya tidak sesuai dengan kapasitas jembatan,” kata Gunawi.
Memperhatikan kondisi jembatan, lanjutnya, perbaikan jembatan Desa Luworo harus diganti dengan jembatan baru atau bangunan baru yang sesuai dengan kebutuhan pengguna jembatan saat ini.
Namun untuk membuat jembatan baru, belum bisa dilaksanakan pada saat ini karena dibutuhkan biaya cukup besar, karena harus dibongkar.
“Perlu ada perencanaan matang yang membutuhkan biaya sangat besar. Jembatan tersebut, selain menghubungkan satu desa lainnya se-Kecamatan Pilangkenceng, juga menghubungkan Kabupaten Ngawi,” terangnya.
Sebenarnya, papar Gunawi, Pemkab Madiun sudah merencanakan pembangunan jembatan tersebut, tetapi karena adanya rasionalisasi anggaran untuk penanganan Covid-19, maka lebih memprioritaskan penanganan virus tersebut.
“Untuk perbaikan jembatan, tetap kami perhatikan dan diharapkan masyarakat dapat memahami hal ini. Pemkab Madiun akan terus berupaya memperbaiki jembatan tersebut dengan tetap memperhatikan skala prioritas,” tandasnya. (Dibyo).