MADIUN, beritalima.com- Di beberapa kota, isu penculikan terhadap anak, terutama siswa Sekolah Dasar, menjadi viral di media sosial. Namun di Dusun Pacar RT 24/RW 04 Desa/Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun, Jawa Timur, kasus penculikan tak hanya isu. Karena percobaan penculikan menimpa BMP (8) yang juga siswa sebuah SDN di Kebonsari, (15/3) lalu.
Saat itu, sekitar pukul 12.00 WIB, BMP pulang sekolah dengan naik sepeda. Tak lama setelah keluar dari halaman sekolah, ia diberhentikan oleh orang tidak dikenal yang mengendarai mobil jenis jip warna merah. Orang tak dikenal berjumlah empat orang ini, dua orang diantaranya berambut gondrong, turun lewat belakang mobil.
Kemudian satu orang perempuan di dalam mobil dan satu orang laki-laki dengan ciri ciri kepala botak, menarik sepeda korban sambil memanggil, Cantik. Karena korban ketakutan, kemudian ia teriak untuk minta tolong. Karena korban berteriak, kemudian oleh pelaku dilepas.
Atas kejadian percobaan penculikan yang menimpa BMP, Bupati Madiun, H. Muhtarom, menghimbau kepada kepala sekolah dan guru, agar meminta kepada siswa, di waktu jam istirahat jangan ada siswa yang bermain atau keluar dari komplek sekolah.
“Ini bagian dari antisipasi. Kalau keluar dari lingkungan sekolah, nanti kalau terjadi hal-hal seperti itu (penculikan), khan susah,” kata Bupati Madiun, H. Muhtarom, dengan didampingi Kabag Humas dan Protokol Setda, Herry Supramono, kepada wartawan usai sholat Jumat, 17 Maret 2017.
Mbah Tarom, demikian panggilan akrab orang nomor satu di Pemkab Madiun ini, juga menghimbau kepada orang tua yang mempunyai putra-putri yang masih duduk di bangku TK atau Sekolah Dasar, sebaiknya dilakukan antar jemput.
“Kalau orang tua tidak ada ada kesibukan pada jam berangkat dan pulang sekolah putra-putrinya, sebaiknya diantar jemput. Apalagi untuk anak TK,” imbau Mbah Tarom. (Rohman/Dibyo).