Itu dilakukannya ketika bekerja di PT Garuda Indonesia sebagai pramugara selama 10 tahun, 1979 hingga 1989.
Tahun 1989 ia berhenti kerja, karena menimba ilmu di Los Angeles, Amerika.
Setelah menamatkan sejumlah studi dengan memperoleh beberapa gelar di Amerika, tahun 1992 ia kembali ke Indonesia.
Sejak itu tak terhitung lagi jabatan yang dipegang di beberapa perusahaan ternama di negeri ini. Di antaranya selaku Account Director di Matari Advertising, perusahaan advertising terbesar di Asia.
Terus di PT Mead Johnson Indonesia selaku Relationship Marketing & Promotion Manager, dan Managing Director di World Gold Council, perusahaan berbasis di Singapura.
Juga, di PT Hartono Istana Teknologi, perusahaan elektronik terbesar dan terkemuka di Indonesia selaku Relationship Marketing, Advertising & Promotion Manager.
Pria kelahiran Ciamis 16 Oktober 1957 yang kini menjabat Public Relations & Marketing Event Manager di PT Singa Mas Indonesia, anak perusahaan Charoen Pokphand Indonesia ini bepegang teguh pada prinsip-prinsip yang membuat dirinya lebih terhormat.
“Menjauhkan hal-hal yang dilarang agama maupun di tempat saya mengabdikan diri,” ucap Santo, Senin (10/10/2016).
“Dimanapun saya berada, bekerja, prinsip saya adalah kejujuran, tidak berbuat asusila, tidak korupsi, berjiwa besar, bisa menerima saran dan kritikkan dari siapapun,” tambahnya.
Hal ini pula yang membuatnya terpilih jadi Ketua Umum Ikatan Mantan Awak Kabin Garuda Indonesia (IMAKGI) periode 2016-2018. Organisai ini beranggotakan lebih dari 2.000 orang berdomisili di dalam dan luar negeri.
Jebolan Sarjana Muda Fakultas Ekonomi Universitas Islam Nusantara (UNINUS) Bandung tahun 1979 ini jauh sebelum menapaki karier di dunia kerja banyak onak dan duri. Liku-liku kehidupan yang penuh tantangan telah dilalui, terutama selama menempuh proses pendidikan di dalam dan luar negeri.
Sekolah Dasar di beberapa kota, yakni di Bandung, Cirebon, dan Banjarmasin, karena ayahnya polisi yang setiap tiga tahun dipindahtugaskan. Kemudian, SMP, SMA hingga sarjana muda Uninus di Bandung.
Ia lebih memilih bekerja di perusahaan swasta ketimbang jadi Pegawai Negeri Sipil. “Saya masuk PT Garuda Indonesia (BUMN) bukan karena ingin jadi PNS-nya, namun pelarian ingin melanjutkan sekolah di luar negeri,” tukas suami Dien Amalia ini.
“Sebelum kami menikah istri saya sudah kuliah di Amerika. Saya ketemu dia sewaktu dia menjadi penumpang saya di Garuda, pulang liburan ke Indonesia dari Amerika Serikat. Jadi, cinta bersemi di pandangan pertama di pesawat,” kenang bapak tiga anak dan kakek dua orang cucu ini.
Tahun 1989 Santo memutuskan pindah ke Los Angeles Amerika untuk meneruskan kuliah di University California of Los Angeles atau lebih dikenal dengan sebutan UCLA. Gelar Professional Designation in Advertising didapat dari UCLA.
“Saat itu saya mahasiswa Indonesia pertama yang mendapatkan gelar tersebut di Konsulat Jendral Republik Indonesia di Los Angeles,” ujarnya.
Gelar MBA (Master of Business Administration) major in Marketing didapat dari American World University, dan empat diploma graduated jurusan Account Management, Art Direction, Copy Writing serta media dip dari Advertising Center Los Angeles, USA.
Segudang pengalaman yang dimiliki menjadi modal bagi Santo untuk bekerja lebih baik dalam memajukan dan mengembangkan perusahaan tempat ia bekerja.
Lebih dari tiga puluh Trainning, Courses dan Seminar dalam dan luar negeri pernah diikuti. Dia pun sering diminta jadi bintang tamu atau nara sumber di beberapa majalah, surat kabar, teve, radio serta perguruan tinggi.
Sementara Professional Activities dan awards yang didapat sampai saat ini ada 15an, namun yang paling dibanggakan saat menjadi bintang iklan mobil BMW seri tujuh, Daihatsu Classy, Peugeot, Indocafe Cappuccino, Vegeta, dan iklan untuk beberapa bank di era tahun 90an.
Selain itu Awards dari PT Mead Johnson Indonesia-For weaning attitude, maximizing resources & teamwork with sales team during the Clairol Nice n Easy re launch, dan juga dari PT Mead Johnson Indonesia. Sebanyak 250 dolar Amerika di terimanya per award.
Santo mengaku sepanjang perjalanan hidupnya ditapaki dengan disiplin seperti yang diajarkan sang ayah yang dikenal on time, tegas, saling menghormati, sopan santun terhadap orang tua atau yang lebih tua, tidak sombong atau arogan. Hal itu pula yang diajarkan Santo kepada 3 anaknya untuk menjadi orang sukses seperti dirinya. (Ganefo)