JAKARTA, Beritalima.com– Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Irwan Facho menilai, Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal adaptif serta responsif dengan musibah wabah pandemi virus Corona (Covid-19) yang melanda Indonesia.
Setelah hampir setahun Indonesia dilanda wabah pandemi Covid-19 yang awalnya berkembang di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, gaya Jokowi menanggulanginya masih begitu-gitu saja sehingga dalam pelaksanaan di lapangan berbeda dengan tujuan kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah, malah ada masyarakat yang menjadi korban.
Kebijakan rapid antigen dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru), ungkap anggota Komisi V DPR RI ini, saya apresiasi dan ini konkrit untuk mengurangi klaster baru wabah virus Corona. Namun, permasalan dalam menghadapi Nataru kali ini, permasalahannya Pemerintah tidak siap pada tatanan mengantisipasi pasca kebijakan dikeluarkan.
“Standar pelayanan tidak diikuti di titik-titik keberangkatan transportasi seperti bandara, pelabuhan atau terminal. Jumlah petugas tetap yang melayani sosialisasi minim sehingga gagal dalam mengantisipasi masalah pasca dikeluarkan. Dan ini terus berulang-ulang,” Irwan dalam keterangan pers yang diterima Beritalima.com, Jumat (18/12) malam menanggapi soal antrean tes Covid dan reschedule pesawat di Bandara Soetta, Cengkareng.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan, lanjut wakil rakyat dari daerah pemilihan Provinsi Kalimantan Timur tersebut, harus benar-benar tegas dan fokus melakukan kontrol sampai ke bawah bagaimana pelaksanaan dan dampak perubahan aturan yang dikeluarkan Pemerintah.
“Pemerintah jangan hanya bisa membuat aturan tetapi tidak punya kemampuan untuk melayani masyarakat dan mengatur pelaksanaannya. Itu sama saja membuat masalah baru dan potensi klaster baru. Jatuhnya, kebijakan yang sia-sia,” demikian Irwan Facho. (akhir)
