SURABAYA, Beritalima.com-
Universitas Airlangga (Unair) kembali mengharumkan namanya dalam kancah dunia. Kali ini Unair berhasil meraih peringkat 81 dunia pada perangkingan Times Higher Education (THE) Impact Rankings 2024.
Unair meraih posisi top 100 dunia setelah berhasil bersaing dengan 1.963 institusi dari seluruh dunia.
Sementara pada perangkingan THE Impact Rankings 2024 secara domestik Unair berada pada posisi nomor 2. Perangkingan ini menilai kualitas perguruan tinggi dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Bayu Arie Fianto SE MBA PhD, Ketua SDGs Center Unair, mengatakan bahwa posisi Unair selalu mengalami peningkatan sejak 2021. Setelah itu, SDGs Center Unair terus berkomitmen melaporkan seluruh aktivitas yang berjalan.
“Hampir seluruh aktivitas kami berkaitan erat dengan SDGs dan kami selalu berkomitmen melaporkan itu,” katanya.
Empat Poin Unggulan
Dalam hal ini, Unair berhasil meraih peringkat satu dunia pada poin SDGs No. 1 yaitu No Poverty. Bayu mengungkapkan bahwa program-program dalam pemberantasan kemiskinan telah berlangsung sejak lama.
“Unair telah menjalankan berbagai program seperti membebaskan atau menurunkan biaya pendidikan mahasiswa. Unair juga ikut berperan aktif dalam membantu masyarakat melalui program pembinaan kewirausahaan. Tujuannya agar masyarakat bisa sejahtera dan berdaya,” ungkapnya.
Program pembinaan kewirausahaan ini Unair wujudkan dalam bentuk pengabdian masyarakat. Mereka mendapatkan pembinaan mengenai start up, bekal ilmu networking, hingga dukungan secara finansial. Tak lupa riset dan publikasi menjadi hal yang tak lepas dalam mewujudkan poin SDGs No Poverty.
Unair menggandeng berbagai mitra dalam mewujudkan No Poverty.
“Kami banyak menggandeng desa-desa, kemudian komunitas masyarakat bisnis, dan UMKM. Kami juga menggandeng berbagai unit dan direktorat yang Unair miliki. Kemudian juga dengan lembaga sosial Islam yang banyak menjalin mitra dengan Unair untuk membantu masyarakat,” terang Bayu.
Sementara poin SDGs No. 5 yaitu Gender Equality, Unair berhasil meraih peringkat 4 dunia. Unair mewujudkan poin ini dengan cara memberikan kesempatan bagi perempuan untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
“Banyak generasi-generasi perempuan yang melanjutkan pendidikannya di Unair,” tuturnya.
Unair turut memberikan kesempatan pada perempuan untuk berperan sebagai pemangku kebijakan.
“Kami menghargai perempuan dan perannya dalam tahap eksekutif, terbukti pimpinan Unair banyak yang perempuan. Kami libatkan juga perempuan dalam penelitian, pengabdian masyarakat, pendidikan, sampai pembelajaran,” kata Bayu.
Ia menegaskan bahwa dalam poin ini, Unair akan selalu memberikan tempat bagi perempuan untuk mengembangkan diri.
“Mereka (perempuan, Red) punya kesempatan yang sama dengan laki-laki. Mereka punya kesempatan mengenyam pendidikan tinggi dan memberikan kontribusinya,” tegasnya.
Dalam mewujudkan kesetaraan gender, Unair menggandeng berbagai mitra seperti perguruan tinggi lain hingga pemerintah daerah.
Selain itu pada poin SDGs Nomor 17 yaitu Partnership for The Goals, Unair meraih peringkat 42 dunia. Lalu, poin SDGs Nomor 12 yakni Responsible Consumption and Production Unair berada pada peringkat 49 dunia.
Tindak Lanjut dan Harapan
Unair akan senantiasa berupaya meningkatkan prestasinya. Terlebih lagi saat ini Unair resmi menjadi Presiden Indonesia SDGs Center Network. Hal ini membuat reputasi Unair dalam pencapaian SDGs menjadi contoh bagi instansi yang lainnya.
“Saya rasa kita (Unair, Red) bisa menjadi contoh pelaksanaan pencapaian SDGs, memberikan kontribusi pada SDGs hingga tahun 2030,” ujarnya.
Bayu berharap seluruh komponen dapat bersatu untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan bersama-sama.
“Dengan berbagai dukungan, kita bisa meningkatkan peran serta Unair dalam pencapaian poin SDGs lainnya. Ada 17 poin, semoga kita bisa semakin berperan aktif di sana,” pungkasnya.(Yul)