The Silent Millionaire Tukang Bangunan Naik Haji

  • Whatsapp

Oleh: M.Mufti Mubarok
Wakil ketua umum KADIN dan Ketua Umum PUKAT

Baru kemarin saya di WA bu Haji Intin dan Pak Haji Badrul, teman- teman ngontel puluhan kilometer selama 3 tahun waktu sekolah SMP Laren dulu, Bu Haji Intin dan Pak Haji Badrul adalah sebagian pengusaha galangan yang mewakili Ratusan pengusaha galangan asal Laren lainnya. Saya bangga dengan teman-teman sekampung halaman yang jadi pengusaha galangan/toko bangunan.

“Mas bisa hadir untuk sharing dengan pengusaha pengusaha galangan asal Laren lamongan di rumah pak Haji Sukri”. Ujar pak Haji Badrul. “Wah , siap pak Haji ”. saya pun lalu ingin sekali melihat ada apa kok saya diundang, serta menyaksikan lebih dekat saudara saudara saya asal Brangsi, Bubrangsi, Godog dan lainnya yang memiliki bisnis toko Bangunan. Saya mencoba ngobrol ngalor ngidul dengan Bu Haji Intin, pak Haji Gofar dan Pak Haji Gholip yang mewakili teman teman pengusaha. Setelah bertemu temen-teman, saya melakukan survei kecil kecilan melihat beberapa bisnis galangan di Surabaya dan Sidoarjo.

Curhat dari teman teman bisnis galangan Intinya banyak yang merasakan bisnis material tahun ini dan mungkin tahun depan masih terasa “loyo”. Sementara persaingan bisnis toko bangunan saat ini semakin seru. Saya juga coba datang ke supermarket bangunan sperti Mitra10, Depo Bangunan dll, Mereka juga mengeluhkan hal yang sama.

Faktanya, hampir semua bisnis di tahun 2018 dan sebentar lagi memasuki tahun 2019 ini mengalami kontraksi atau turbulensi/jenglongan yang cukup keras. lalu apa yang menjadi penyebab Kontraksi ini ? Beberapa penyebab tersebut antara lain Krus dollar yang tinggi mengkibatkan bahan baku impor naik sehingga menyebabkan inflasi dan harga harga naik. selain itu, rendahnya harga beli, sitiuasi politik dan hukum juga menyebabkan situasi wait and see sehingga persaingan usahapun semakin sengit .

Untuk mengatasi situasi badai 2019 ini, perlu pengencangan ikat pinggang dan membuat site bisnis baru atau istilahnya membuat kantong kantong saku baru menjadi lebih banyak. Caranya kita punya asset properti dan capital serta jejaring maka potensi ini harus dimaksimalkan secara TSM (terstruktur, masif dan sistemik).

Menghadapi era perang generasi ke 4 dan ditandai dengan Revolusi industri 4.0, era milenial yang di tandai oleh semakin ketatnya perang di bidang cyber, robotik, perang aplikasi dan perang dagang, serbuan investasi, serta barang-barang dan tenaga kerja. Maka para pengusaha galangan harus mengatur strategi baru dan cara baru dengan cara membuat bertahan di core bisnis dan menciptakan site bisnis baru, atau sebaliknya bisnis galangan sebagai site bisnis dan menciptakan core bisnis baru.

Sebenarnya kita punya kelebihan yang luar biasa yang tidak dimiliki oleh pengusaha lainnya, pertama mental baja wong Lamongan dengan etos kerja yang luar biasa, kedua posisi strategis toko toko yang dimiliki rata rata sudah tidak sewa, dan berlokasi banyak di jalan raya. ketiga, selalu berlokasi di pemukiman padat, serta pemilikan modal sendiri yang membuat kita bisa tetap bertahan.

Dengan adanya kelebihan ataupun kekuatan ini, maka harus segera disusun langkah strategis dan taktis. Langkah pertama adalah memaksimalkan properti dan line produk baru. Kedua, modal yang ada segera diputar pada investasi yang lebih cepat perputarannya. Ketiga, melakukan joint atau membentuk beberapa produk yang masih memiliki core bisnis yang sama seperti agency property misalnya. dan keempat, membuat fundraising bersama, seperi per-bank-kan, koperasi, dan tentu fokus kita lebih kepada unit unit produksi dan distribusi serta barangkali aplikasi online dengan konsep Market Place.

Kelebihah lain adalah bahwa wong Lamongan merupakan anak bangsa yang memiliki potensi dan semangat baja sebagai mana kisah didalam buku buku yang sudah saya tulis dan diditerbitkan di gramedia, yaitu :
1. Anak singkong dan Anak Kampung
2. 9 keajaiban rejeki
3. Tuhan Inilah Proposal Ibadahku
4. Anak melayu/jawa gagal sukses
5. The Silent Millionaire
6. Manajamen praktis pengusaha

Di samping kelebihan kelebihan diatas, kita juga punya banyak kelemahan yang perlu harus segera kita diagnosa agar tidak salah arah. Kelemahan itu diantaranya adalah Umur kita yang semakin tua membuat daya juang kita agak berkurang, beban keluarga yang semakin besar, kebutuhan juga semakin besar serta perubahan di luar yang kadang sulit diantisipasi.

Karena “pengusaha bangunan” punya daya tahan yang kuat dengan pengalaman yang banyak sangat memungkinkan untuk kita bisa keluar dari turbulensi. sebab, Badai pasti berlalu… dan Wong lamongan biasa tapi luar biasa !!! ***

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *