Tidak Takut Teror, Jokowi Tetap Berkunjung Ke Afganistan

  • Whatsapp

SOLORAYA, beritalima.com –
Pada awal tahun ini (senin,30/1/2018) Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kenegara Afganistan yang merupakan negara terpadat ke 42 didunia. Negara Afganistan merupakan negara yang terletak di Asia Selatan ini disebut-sebut sebagai negara bergejolak terhadap urusan politik dan agamanya. Maka adalah wajar apabila kunjungan presiden Jokowi ke negara tersebut dipersiapkan dengan pengawalan yang ketat.

Jika mengingat sekilas, baru dua hari lalu sebelum kunjungan presiden Jokowi kenegara tersebut, terjadi peristiwa bom ambulans. Tidak tanggung-tanggung aksi teroris tersebut menewaskan sedikitnya 103 orang.

Kunjungan kepresidenan tersebut merupakan kunjungan setelah 57 tahun yang lalu pihak Negara Indonesia mengunjungi Negara Afganistan. Tepat nya pada tahun 1961, presiden Soekarno berkunjung kenegara berjulukan kuburan kerajaan-kerajaan tersebut.

Menurut Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi. Bahwa memang benar Jokowi sebelumnya mendapat masukan untuk tidak melakukan kunjungan kenegara tersebut, namun Jokowi tetap kokoh untuk berkunjung.

Bukan hanya itu presiden Jokowi bahkan menolak untuk mengenakan rompi peluru untuk pengamanan beliau. “Tetapi, presiden juga enggak pakai rompi, enggak mau pakai,” tutur Johan.

Nampaknya keputusan presiden untuk melakukan kunjungan tidak sia-sia. Sebab kunjungan tersebut disambut hangat oleh Rakyat Afganistan dengan menjadikan Jokowi sebagai imam pada saat solat zuhur tiba. Bukan hanya itu, bahkan setelah solat zuhur Jokowi bercengkerama dengan anak anak dilingkungan masjid tersebut, dengan suasana yang menunjukkan keakraban.
Perhelatan sejak akhir pekan lalu.

Dalam acara jamuan santap siang kenegaraan, Jokowi mendapatkan ‘Medal of Ghazi Amanullah’ dari Presiden Afghanistan Ashraf Ghani. Medali ini diberikan lantaran Jokowi telah memajukan hubungan kedua negara terutama dalam membangun perdamaian dunia. Memang benar apabila dilihat sepak terjang Jokowi merupakan presiden yang gigih dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Didalam sejarah tercatat, hanya dua presiden yaitu presiden Soekarno dan Jokowi yang berani tampil di Konferensi Dunia dengan menegaskan kemerdekaan dan perdamaian Palestina.

Yang menarik dari kunjungan ini ialah saat Jokowi dan presiden Afganistan Ashraf Ghani saling bertukar topi. Bertukar topi ialah budaya yang bukan hanya dilakukan pada masa sekarang tetapi juga dilakukan masa lalu. Soekarno dengan presiden Quba Fidel Castro, tercatat pernah melakukan kebiasaan tersebut. Hal tersebut sebagai perlambang persahabatan dua pemimpin sebagai tanda persahabatan dua negara. (Ilham)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *