Oleh
DR.dr.Robert Arjuna FEAS *
“Pak Dokter, sebenarnya berapa jam tidur yamg ideal bqgi seseorang ? ” kalau sulit tidur apa boleh minun obat tidur .Pertanyaan ini selalu kita dengar dalam praktek sehari hari, Kadang pula ada yang mengeluh sulit tidur dan harus dibantu dengan obat tidur.kenapa demikian? Kurang tidur menjadi penyebab utama munculnya berbagai jenis penyakit berbahaya. .!
Tidur yang sehat, berapa jam sehari? Tidur merupakan aktivitas alamiah setiap individu. Hampir sepertiga hidup kita, kita habiskan untuk tidur. Dahulu, tidur dianggap sebagai waktu tubuh untuk beristirahat setelah lelah bekerja, sekolah, dan aktivitas .
Dalam kehidupan manusia selain makan, air dan udara, tidur juga merupakan elemen penting bagi manusia untuk bertahan hidup.Manusia menggunakan sekitar sepertiga hidupnya untuk tidur. Lamanya waktu tidur seseorang amat berpengaruh dan menjadi indikator seberapa sehat kondisi tubuhnya. Sayangnya, masih banyak yang belum paham tentang arti tidur yang berkualitas.
Kenyataan bahwa Dalam kehidupan kita sehari hari,umumnya berpedoman bahwa di hari kerja karena beban pekerjaan banyak dan dikerjakan sampai larut malam cepat bangun subuh keesokan hari takut telat ke kantor dan sewaktu di hari libur umum atau minggu dengan gaya ” balas dendam” seharian tidur di ranjang sampai tak bangun makan dan tak mandi beranggap untuk memulihkan tenaga supaya tubuh bisa lebih segar, Pandangan ini sama sekali salah.
Dasar Teori
Tidur nyenyak semalaman dan tubuh terasa segar saat bangun di pagi harinya menandakan anda sudah mendapatkan tidur berkualitas. Durasi tidur pun tak sama bagi setiap orang dan itu bisa dipengaruhi oleh usia.
Studi dari National Sleep Foundation (NSF), Amerika Serikat terdiri dari 18 spesialis di bidang kesehatan tidur, anatomi manusia, ahli pediatri, ahli syaraf, pakar ilmu kesehatan usia lanjut dan ahli kandungan .National Sleep Foundation (NSF) rekomendasi waktu ideal selama tidur berdasarkan usia:
1.Usia 0 – 3 bulan, 14 – 17 jam per hari .
2.Usia 4-11 bulan, 12-15 jam per hari.
3.Usia 1-2 tahun, 11-14 jam per hari.
4.Usia 3-5 tahun, 10-13 jam per hari .
5.Usia 6-13 tahun, 9-11 jam per hari
6.Usia 14-17 tahun, 8-10 jam per hari
7.Usia 18-25 tahun, 7-9 jam per hari
8.Usia 26-64 tahun 7-9 jam per hari
9.Usia 65 ke atas yakni 7-8 jam per hari
Penelitian European Heart Journal 2011 orang yang memiliki
A.waktu tidur yang kurang dalam kurun waktu 7 hingga 25 tahun akan :
1.memiliki risiko penyakit jantung koroner sampai 35%
2 menyebabkan stroke sampai meninggal sebesar 15%.
B.waktu tidur berlebih juga akan menimbulkan risiko penyakit jantung koroner 38% dan 65% terkena stroke. Penelitian tentang lamanya tidur oleh Kripke, dkk di California bahwa risiko kematian meningkat pada waktu tidur 8 jam atau lebih, atau tidur kurang dari 7 jam.
Penelitian yang melibatkan lebih dari 1 juta individu ini menemukan bahwa tidur selama 8, 9, 10 atau lebih jam dapat meningkatkan risiko untuk meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah pada baik wanita dan pria
Masih banyak orang yang jam tidurnya jauh lebih sedikit ketimbang yang dianjurkan. Padahal kurang tidur bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti sakit hipertensi jantung hingga obesitas.
Hubungan tidur dengan Berat Badan
Penelitian dari Universitas Wincosin USA menemukan bahwa lamanya (durasi) tidur seseorang dapat berpengaruh pada Indeks Massa Tubuh (IMT) pada 1.024 sukarelawan berusia 30-60 tahun tidur yang kurang dari 7,7 jam berkaitan dengan peningkatan BMI, baik pada anak, remaja, bahwa tidur berkaitan dengan perubahan kadar hormon yang disebut dengan leptin dan ghrelin.
Leptin adalah sebuah hormon yang berasal dari sel lemak yang bersifat mengurangi nafsu makan. Sedangkan Ghrelin merupakan peptida yang berasal dari lambung yang justru meningkatkan nafsu makan. Penurunan waktu tidur dari 8 jam menjadi 5 jam pada rata-rata waktu malam hari diprediksi penurunan kadar leptin sebesar 15,5% dan peningkatan kadar ghrelin sebanyak 14,9%. Apabila terjadi kekurangan kadar leptin dan tingginya kadar ghrelin, maka nafsu makan akan meningkat dan dapat menyebabkan obesitas atau kelebihan berat badan. Obesitas merupakan risiko yang tinggi untuk terjadinya penyakit jantung n pembuluh darah yang pada akhirnya meningkatkan risiko kematian.
KEIMSIMPULAN
Tidur yang baik dan sehat adalah tidur yang cukup, yaitu sekitar 7 jam sehari. Bila merasa sulit tidur, lakukanlah kegiatan-kegiatan yang sealamiah mungkin, seperti mandi air hangat, meminum secangkir cokelat hangat, atau membaca bacaan-bacaan ringan dapat merilekskan otot-otot tubuh anda sehingga lebih mudah untuk tertidur
Untuk mendapatkan tidur berkualitas, Anda perlu mengaplikasikan beberapa cara :
1. biasakan untuk tidur teratur tak hanya di hari-hari kerja tapi juga akhir pekan. Jangan karena libur kantor, lantas Anda memutuskan untuk tidur lebih malam dan bangun lebih siang. Hal itu bisa merusak siklus tidur.
2.olahraga secara teratur. Untuk bisa tidur nyenyak, Anda sebaiknya olahraga dengan intensitas tiga jam sebelum tidur. Aktivitas fisik sebelum tidur akan menstimulasi detak jantung, otak dan otot.
Sehingga saat tiba waktunya tidur, tubuh akan melalui proses recovery dan Anda pun bisa tidur lebih nyenyak. Semua bentuk olahraga bermanfaat untuk memaksimalkan waktu tidur.
Penggunaan pil tidur yang sering untuk mengontrol insomnia juga berkaitan dengan peningkatan risiko kematian.Pada penelitian ini angka kematian terendah didapatkan pada wanita dan pria yang mempunyai durasi tidur 7 jam, atau lebih tepatnya antara 6,5-7,4 jam per malam.
RobertoNews 1456《17.6.22(09.30)》
• Praktis Dokter & Penulus Ilmu Kesehatan