BERAU , Beritalima.com – Rencana PT.Kelapa Sawit Nusantara yang akan membuka lahan kebun di wilayah kecamatan Biduk bidak mendapat reaksi penolakan keras oleh tiga desa dari enam desa yang ada di diwilayah Kecamatan Biduk biduk.
Hal tersebut di sampaikan langsung oleh masyarakat dan masing masing kepala Desa dihadapan tiga anggota DPRD Kabupaten Berau yaitu Moh, firmansyah, Abdul Waris dan Syahrani saat dengar pendapat di kantor kepala Desa Giring giring ,Kecamatan Biduk biduk, Kabupaten Berau pada sabtu (05/11,16) kemarin.
Kepala Kampung Giring Giring Irvand Kyai Selaku modertor saat pertemuan itu menyampaikan agar masyarakat tidak terpengaruh, terprovokasi dengan informasi yang beredar diluar .
“Makanya pada kesempatan ini kebutalan hadir ditengah tengah kita 3 anggota Dewan , untuk itu kita menhimbau masayarakat yang hadir agar penyampaikan aspirasinya terkait rencana perusahaan sawit yang akan masuk di kawasan kampung ini ,”ungkapnya.
Setelah di berikan kesempatan menyampaikan aspirasinya ,dari beberapa wakil masyarakat kampung , umumnya menolak kehadirian perusahaan sawit untuk membuka lahan didaerah mereka.
Seperti yang dikatakan salah satu pemuda teluk Suleman Julinsyah, sudah banyak Contoh perusahaan sawit yang masuk kampung kampung, namun tidak satupun perusahaan ini bisa mensejahtrakan masyarakat, yang ada hanya kerusakan hutan yang di dapatkan dan dirasakan masyarakat sekitar.
“Kita sudah melihat contoh di kampung kampung lain , kehadiran perusahaan sawit bukanlah membawa keuntungan atau kesejahteraan bagi masyarakat tetapi yang ada hutan menjadi rusak ,”ujarnya .
Untuk itu , lanjutnya,Karena hampir seluruh masyarakat menolak kehadiran perusahaan sawit ini , tidak ada alasan lagi bagi pemerintah kabupaten menerima permohonan perusahaan masuk kewilayah kami .
“karena apapun betuknya derita yang di timbulkan perusahaan, bukan orang dikabupaten yang menerimanya, melainkan kami penduduk kampung,”tegasnya dihadapan 3 anggota Dewan.
Di tempat terpisah Sekertaris Desa teluk Suleman Risno Pakaya, mengatakan, yang namanya perusahaan sawit, sudah dari tahun tahun kemarin, sebetulnya mereka sudah mendapat penolakan keras dari anak anak mahasiswa asal samarinda, terlebih lagi masyarakat kampung secara tegas menyatakan untuk menolaknya . Karena di kawasan tiga kampung yaitu Teluk sumbang, teluk Suleman dan Giring giring, itu gunungnya penuh dengan bebatuan, jadi kalau perusahaan mau masuk untuk berinvestasi di kampung ini, apa yang dia lakukan ,mau tanam sawit di atas batu ? . Ini hal yang mustahil mereka lakuakan.
“kami selaku masyarakat teluk menduga niat perusahaan sawit masuk di kawasan ini tak lain hanya mau mengrogoti kayunya saja , makanya seluruh masyarakat menolak,”paparnya . (tim)