Tiga Seniman Muda Binaan Sanggar Daun Gelar Pameran Tunggal

  • Whatsapp
Kurator pameran sekaligus pendiri Sanggar Daun Arik S Wartono bersama 3 siswa binaannya saat menggelar jumpa pers di Icon Mall Gresik, Sabtu (13/05/2023)

GRESIK,beritalima.com-Untuk memperingati bulan menggambar nasional 2023, Sanggar Daun mempersembahkan pameran 3 orang siswanya di Galeri Daun di lantai 2 Icon Mall Gresik yang dibuka pada Sabtu 13 Mei 2023. Pameran akan berlangsung hingga 30 Juni 2023.

Ketiga siswa Sanggar Daun yang berpameran adalah Shafi R (15 tahun) dengan judul pameran Surabaya lan Wayangku, Anas Sangaji (14 tahun) dengan judul pameran ASA: Art for Hope dan Prisha Pamungkas (6 tahun), dengan judul pameran Pertamaku.

Kurator pameran sekaligus pendiri Sanggar Daun Arik S Wartono menjelaskan, bahwa pameran ini merupakan pameran tunggal bagi masing-masing ketiga siswanya, hanya saja ketiga pameran tunggal ini berada dalam satu tempat yang dibagi menjadi tiga bagian.

“Masing-masing seniman mengusung konsep yang berbeda. Sedang total karya yang dipamerkan ada 45 lukisan dan gambar dengan media kanvas mulai ukuran terkecil 20 × 20 cm hingga ukuran terbesar 200 × 200 cm. Pameran berlangsung dari 13 Mei 2023 sampai 30 Juni 2023. Pameran terbuka untuk umum dengan jam buka mulai pukul 10.00 sampai 21.00 WIB,” kata Arik S Wartono.

Lebih lanjut Arik menjabarkan ketiga siswanya yang berpameran kali ini menampilkan karya-karya yang spesifik sesuai karakter masing-masing. Shafi R yang di pameran ini mengusung judul pameran Surabaya lan Wayangku, fokus menampilkan karya lukis abstrak hitam putih (monokrom).

“Hal yang spesifik dari karya-karya Shafi adalah adanya figur wayang dalam lukisan-lukisan abstraknya. Dia ini spesifikasinya lukisan hitam putih. Dan sejauh ini pelukis dengan spesifikasi seperti itu sangat langka,” ucap Arik.

Sementara karya-karya Anas Sangaji yang berlatar belakang seorang santri menyuguhkan pengalaman religiusnya saat ia menjalani ibadah umroh di Kota Mekkah. Salah satu karyanya yang menonjol berjudul ‘Hajar Aswad’.

“Bagian kaligrafi Arab karya Anas mengingatkan saya pada teknik kaligrafi pelukis senior Surabaya, almarhum Amang Rahman Zubair, Anas bahkan mampu memberi kesan seolah tulisan tersebut bergerak ke kanan (berlawanan arah jarum jam), persis gerak melingkar dalam tawaf,” ujar Arik.

Sedang pada karya Prisha yang baru pertama kali menggelar pameran tunggal, kita seakan diajak untuk memasuki dunia naif mereka yang bebas dan misterius. Sekilas coretan-coretan Prisha memang seperti anak seumurannya, hanya saja yang membedakan pada karya-karya Prisha adalah hasil dari sebuah ungkapan jiwanya.

“Prisha seakan merekam segala apa yang ada di dalam pikiran dan perasaanya untuk kemudian direpresentasikan sebagai karya seni lukis. Objek-objek ikonik yang mewakili dirinya, temannya serta lingkungan di sekitarnya ditampilkan Prisha secara lugu dan spontan,” bebernya.

Arik juga menambahkan dalam merayakan bulan menggambar nasional 2023 ini, selain pameran tunggal tiga seniman cilik di atas, Sanggar Daun bekerjasama dengan komunitas Padhang Njingglang Tulungagung, juga menggelar aksi seni rupa lingkungan hidup (art environtment).

“Dalam aksi seni rupa lingkungan hidup kami menampilkan media tunas kelapa, durasi pamerannya sekitar dua jam. Ada sekitar 30 karya seniman asal Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Yogya, Depok dan Jakarta, yang akan dipamerkan di Galeri Daun, lantai 2 Icon Mall Gresik, Kedai Kosim Tulungagung. Karya seni media tunas kelapa ini Minggu 28 Mei 2023 akan ditanam di Pantai Nglarap dan Pantai Sine Tulungagung”, ungkap Arik.(*)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait