JAKARTA, beritalima.com – Setelah lebih dari 4 jam berkendara, kita dianjurkan untuk melakukan senam peregangan. Tujuannya adalah menyegarkan kembali tubuh yang lelah karena ada dalam posisi yang sama selama berjam jam.
Tidak hanya di darat, senam peregangan juga dapat dilakukan di udara saat kita dalam pesawat. Hal ini dicontohkan oleh panitia penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2018 di pesawat Garuda Indonesia tujuan Jakarta – Jeddah yang hari ini menerbangkan 317 PPIH untuk daerah kerja Madinah dan Bandara. Perjalanan panjang dari Jakarta ke Jeddah yang memakan waktu lebih dari 8 jam, tentu melelahkan.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes mengatakan, bahwa senam peregangan di udara ini merupakan salah satu implementasi Gerakan Mayarakat Hidup Sehat (Germas) yaitu melakukan aktifitas fisik.
“Senam peregangan merupakan bagian dari Germas yaitu melakukan aktifitas fisik,” ujar Eka.
Senam peregangan dipimpin oleh Tim Promotif Preventif (TPP) Kementerian Kesehatan setelah berkoordinasi dengan awak kabin. Senam dilakukan bergelombang dari kabin paling depan hingga ke belakang mengingat adanya guncangan di udara. Saat awak kabin mengumumkan agar para penumpang duduk karena kondisi cuaca, maka senam dihentikan sementara. Kegiatan peregangan dilanjutkan kembali ketika kondisi pesawat stabil.
Senam peregangan dapat dilakukan dengan mudah sambil tetap duduk. Adapun gerakan sederhana tersebut adalah gerakan senam untuk kepala, pundak, tangan, pinggang dan kaki.
Neta Margaretha salah satu dokter dari Tim Kuratif Rehabilitatif (TKR) yang akan bertugas untuk daerah kerja Bandara menyatakan bahwa senam peregangan di pesawat diperlukan untuk petugas seperti dirinya dan jemaah haji, agar menjaga tubuh tetap segar.
“Senam peregangan ini perlu supaya badan tetap segar dan ngga pegel, pinggang ngga kaku dan kaki ngga bengkak karena duduk terus,” ungkap Neta.
(rr)