Tim PKM Unair Jawab Masalah Kelangkaan Spring-loaded Silo di Indonesia

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com|
Sebanyak lima anggota tim Program Kreativitas Mahasiswa – Riset Eksata (PKM-RE) Universitas Airlangga (Unair) berhasil lolos pada tahap pendanaan dari Kemendikbudristek RI. Tim melakukan riset berjudul Komposit Gelatin–Kitosan–Asam Tanat sebagai Kantong Penutup Usus Terburai pada Bayi Gastroschisis.

Dalam PKM itu, tim mengangkat permasalahan terkait kelainan bawaan yang terjadi pada neonatus yaitu gastroschisis.
Kelima mahasiswa itu berasal dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) dan Fakultas Kedokteran (FK) Unair. Mereka adalah Alinda Anggraini, Atin Asna, Muhammad Hafizh, Tarissa Diandra, dan Sayyidul Istighfar.

“Gastroschisis merupakan kondisi dimana terdapat defek atau lubang pada dinding perut neonatus yang menyebabkan organ-organ viseral seperti usus terburai dan keluar dari tubuh,” ungkap Alinda Anggraini selaku ketua tim.

Menurut Alinda, salah satu metode penanganan gastroschisis ialah dengan menggunakan kantong penutup pada usus yang terburai atau sering disebut dengan spring-loaded silo. Namun, di Indonesia, spring-loaded silo belum tersedia, sehingga tenaga kesehatan masih menggunakan alternatif lain seperti blood bag, urine bag atau sarung tangan lateks.

Padahal kebutuhan akan spring-loaded silo semakin meningkat karena angka kejadian gastroschisis yang juga meningkat setiap tahunnya. Di sisi lain, penggunaan alternatif silo bisa meningkatkan risiko infeksi dan kematian bayi. Sehingga, perlu adanya spring-loaded silo yang sesuai dengan kebutuhan klinis pada kasus gastroschisis.

“Inovasi yang kami tawarkan menggunakan material gelatin, kitosan, dan asam tanat yang biokompatibel dan aman untuk tubuh,” jelasnya.

Dukung SDGs
Alinda menjelaskan bahwa inovasi tersebut bertujuan untuk mendukung poin SDGs Ke-3 yakni kehidupan sehat dan sejahtera dengan berfokus pada penurunan angka kematian bayi. Komposit gelatin-kitosan-asam tanat ini nantinya akan dilakukan pengujian karakterisasi secara fisik, kimiawi, dan biologi. Tujuannya, mengetahui potensi dalam pengaplikasian spring-loaded silo yang sesuai standar aplikasi klinis.

Selama proses pengerjaan tentu banyak tantangan yang tim hadapi. Bersama kelompoknya, Alinda harus memenuhi parameter-parameter yang dibutuhkan untuk aplikasi spring-loaded silo. Mereka juga harus memahami sifat setiap material dan metode yang digunakan untuk mencapai standar tertentu dari setiap parameter.

“Pemahaman akan parameter-parameter fisik, kimiawi, dan biologis berusaha kami atasi dengan melakukan studi literatur dan juga diskusi bersama dosen pembimbing,” tambahnya.

Ke depan, ia berharap, dengan keterbatasan spring-loaded silo di Indonesia, riset tersebut dapat menjadi salah satu batu loncatan untuk mewujudkan hilirisasi produk spring-loaded silo.

Sehingga nantinya, riset tersebut tidak hanya bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan tetapi juga pada penanganan kasus gastroschisis secara nyata. (Yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait