Tim Sergap Mabes TNI AD Sambangi Kodim Wonosobo, Ini Hasilnya

  • Whatsapp

WONOSOBO, beritalima.com – Guna menyukseskan program pemerintah dalam pencapaian swasembada pangan menuju kedaulatan pangan nasional, tim Sergab Mabes TNI AD melakukan kunker ke Wonosobo yang diterima oleh Dandim, Wakil Bupati, Kadistan dan Bulog.

Di kesempatan tersebut Dandim Wonosobo mengungkapkan keberadaan beras sangat penting bagi stabilitas nasional. Oleh sebab itu, perkembangan dan keseimbangan produksi beras harus diperhatikan.

Bacaan Lainnya

Dia juga menjelaskan kondisi Wonosobo dengan letak geografisnya yang berbukit sulit menggunakan alat berat dalam pengolahan sawah dan hatus memakai alat manual.

“Akibatnya hasil produksinya kurang maksimal dan ongkos tinggi.” Kata Letkol CZI Fauzan Fadli, SE pada Selasa (12/3).

Faktor lainnya, jelasnya, dengan curah hujan yang tinggi dan air melimpah mengakibatkan daerah ini dalam panennya tidak bersamaan dengan daerah lain. Selain itu, sebagai daerah rawan longsor maka juga akan mempengaruhi hasil panennya.

Sementara, Wakil Bupati Wonosobo mengatakan beras dari kabupaten ini termasuk kelas beras premium sehingga harganya pun tidak masuk di Bulog.

“Kami mohon dari tim ini akan memberikan kebijakan.” Pinta Agus Subagyo.

Tak jauh beda, Kadistan Wonosobo juga menjelaskan mengenai kondisi kabupaten di daerah pegunungan ini berbeda dengan daerah lain

“Kami berharap targetnya diturunkan dari 749 ton.” Harap Ir. Abdul Munir.

Kendala yang dihadapi kabupaten ini dalam pencapaian target juga dijelaskan oleh salah satu PPL di kabupaten ini.

“Lahan yang ada seperti di kecamatan Leksono beberapa waktu lalu sekitar 70 % luas lahannya terserang hama tikus maka kami berharap ada bantuan alat dan obat untuk menanggulanginya serta diturunkan target yang telah ditetapkan.” Kata Yanti.

Berbeda dengan salah satu petani yang tergabung dalam Gapoktan Raharjo menuturkan masih banyaknya petani yanb memiliki lahan pertanian yang sempit dan minim.

“Kami berharap pemerintah dapat membantu permasalahan yang ada.” Kata Ismanto.

Setelah mendapat laporan dari berbagai pihak tersebut, tim Sergap memerintahkan kepada Kodim untuk terus melakukan upsus dukung swadaya pangan dengan jalin hubungan dengan Poktan.

Ketua tim, Kolonel Czi Mateuz Jangkung Widiyanto pada akhirnya memaklumi adanya kondisi wilayah ini dan akan memperlakukan khusus bahwa Wonosobo tidak bisa dijadikan sebagai pemasok beras nasional skala besar.

“Keterlibatan beberapa pihak sangat diharapkan guna mendorong penyerapan gabah petani. Khususnya Penyuluh Pertanian agar selalu mendampingi para petani agar hasil panennya disetorkan ke Bulog.” Pungkas Widiyanto. (Budi)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *