Tingkat Keatifan Investor Pasar Modal di Jatim Tahun Ini Hanya 14,05%

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com – Jumlah investor pasar modal di Jawa Timur terus tumbuh, tapi tidak sebanding dengan tingkat keaktifannya, yang tahun ini hanya 14,05%.

Kepala Kantor Perwakilan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jatim, Dewi Sriana Rihantyasni, mengungkapkan itu di kantor BEI Jatim di Surabaya, Senin (17/12/2018).

“Ketidakaktifan ini menjadi PR (pekerjaan rumah) kami untuk meningkatkan tahun depan,” tukas ia menjelang berangkat kunjungan ke salah satu emiten, PT Sariguna Primatirta Tbk di Pasuruan.

Diakui, transaksi tahun ini memang cukup rendah dibanding tahun lalu, karena IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) juga sedang turun.

Menurutnya, selain adanya penurunan IHSG, rendahnya transaksi investasi juga disebabkan oleh tingkat literasi masyarakat di Jatim yang masih rendah terhadap investasi pasar modal, yakni di bawah 5%.

“Selama ini masih banyak orang buka rekening efek tapi tidak aktif. Mereka punya SID tapi berhenti sampai di situ. Padahal target SID aktif setidaknya 20% per tahun, tetapi sulit. Jadi, sosialisasi yang dilakukan belum mencapai harapan,” ujarnya.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor atau pemegang SID di Jatim sampai November 2018 mencapai 102.655 SID.

Tercatat sejak 2015 ada penambahan investor baru sebanyak 54.244 SID. Kemudian pada 2016 ada 65.882 SID baru, dan pada 2017 ada 76.381 SID baru, tapi pada tahun ini sampai November hanya ada 26.247 SID baru.

Dari jumlah SID itu, sebanyak 51.720 SID di merupakan investor laki-laki, dan 36.924 SID investor perempuan. Dari sisi pekerjaannya, terbanyak adalah pegawai swasta, mencapai 35.416 SID.

Sementara data transaksi anggota bursa atau sekuritas pada 2018 hingga November tercatat mencapai Rp38,7 triliun. Jumlah tersebut turun drastis dibandingkan 2017 yang tembus Rp78,95 triliun, dan pada 2016 mampu mencapai Rp67,8 triliun, dan pada 2015 hanya Rp61,16 triliun.

Dewi menambahkan tahun depan BEI akan terus aktif melakukan soasialisasi kepada masyarakat Jatim, khususnya terkait peningkatan transaksi.

“Memang untuk melek pasar modal masih dibutuhkan dukungan yang cukup besar. Kami akan aktif terus sosialisasi, terutama ke kampus-kampus agar milenial tahu hal-hal baru, karena tugas kami menyejahterakan masyarakat,” ujarnya.

Dia optimis, jumlah investor pasar modal di Jawa Timur tahun depan masih bisa ditingkatkan, setidaknya ada penambahan investor baru sekitar 50.000 Single Investor Identification (SID). (Ganefo)

Teks Foto: Kepala BEI Jatim, Dewi Sriana Rihantyasni, saat menyampaikan capaian tahun 2018 pada wartawan di Surabaya, Senin (17/12/2018).

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *