BONDOWOSO, Beritalima.com – Ratusan santri, mengikuti Jalan-jalan Santri (JJS) 2019 dalam rangka Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan juga hari santri di Lapangan Sumbersari, Maesan minggu (24/11).
Kegiatan Jalan-jalan Santri kali ini terselenggara berkat kerjasama BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) DPC Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) Kabupaten Bondowoso.
Tampaknya hadir dalam acara tersebut, Deputi Direktur BP Jamsostek Jatim Dodo Suharto, Kepala BP Jamsostek Cabang Jember R Edy Suryono, Kepala BP Jamsostek KCP Bondowoso Sasongko Adji, Asisten 2 Pemkab Agus Suwardjito dan Ketua DPC IPI Bondowoso Ustad Muhammad Hidayat.
Dalam sambutannya Ketua DPC IPI Bondowoso Muhammad Hidayat mengatakan, bahwa dirinya ingin agar seluruh para guru MADIN dan MTQ yang berada dibawah naungan lembaga tersebut bisa menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
“Kami tahu manfaatnya ikut BP Jamsostek ini sangat besar sekali. manfaatnya sangat besar. Seperti Tuban, Ustad dan Ustadzah di Madin dan TPQ, sudah terlindungi BP Jamsostek, ada yang mandiri dan ada yang memakai APBD,” jelasnya.
Gayung bersambut, keinginan Ketua DPC IPI Bondowoso mendapatkan tanggapan positif dari pihak Pemkab Bondowoso. Mewakili Bupati yang berhalangan hadir Asisten II Agus Suwarjito menyatakan kesanggupannya untuk memfasilitasi agar para guru MADIN dan MTQ mendapat perlindungan BPJS Ketenagakerjaan.
“Tentunya ada klasifikasinya, bagi Madin dan TPQ yang benar-benar berhak, bisa dinaungi APBD. Tapi, pemerintah juga mendorong ada kemandirian. Bagaimana lembaga pendidikan yang mampu, bisa ikut mandiri. Demi keamanan dan kenyamanan diri sendiri,” jelasnya.
Sementara itu ditempat yang sama Deputi Direktur BP Jamsostek Jatim Dodo Suharto mengatakan, pihaknya mengapresiasi semangat masyarakat Bondowoso. Dorongan kepada lembaga pendidikan Madin dan TPQ, menjadi penting karena besarnya manfaat BP Jamsostek.
“Semangat itu ditangkap oleh Madin dan TPQ diseluruh Bondowoso. Diperingatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan sekaligus peringatan hari santri. Kami berharap santri yang sudah mengabdi di lembaga pendidikan, terlindungi BPJS Ketenagakerjaan,” imbuhnya.
Sekedar diketahui data BP Jamsostek, di Maesan sudah ada 59 lembaga pendidikan Madrasah Diniyah yang sudah ikut. Semangat itu, merupakan kesadaran yang luar biasa. Sebab manfaatnya sangat banyak. Mulai ketika mengalami kecelakaan kerja sampai santunan kematian.
Selain Jalan-jalan Santri, dalam acara tersebut juga pemberian santunan kematian Rp 37,8 juta diserahkan secara simbolis kepada ahli waris Nawari alias Hai Wasil karena korban telah menjadi peserta BP Jamsostek. (*/Rois)