Tingkatkan Kinerja dan Pelayanan Dasar, Gubernur Lantik Pimpinan Tinggi Pertama Eselon II

  • Whatsapp
Gubernur Jatim Memberi Selamat Kepada dr Harsono Yang Baru Saja Dilantik Sebagai Kepala BLUD Dr. Soetomo di Gedung Negara Grahadi

Upaya tingkatkan kinerja aparatur negara dan tingkatkan pelayanan kepada masyarakat atau pelayanan dasar terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Untuk mencapainya perlu dilakukan berbagai cara. Salah satunya  dengan mengadakan perombakan puncuk pimpinan atau mutasi jabatan pimpinan tinggi pertama eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Tujuan dari pelantikan kali ini adalah selain untuk meningkatkan kinerja aparat negara juga untuk mewujudkan keinginan Pemprov. Jatim menjadikan RSUD. Dr. Soetomo setingkat dengan rumah sakit internasional sesuai dengan standar dari JCI (Joint Commision Internasional),” harap  Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo seusai Pengambilan Sumpah, Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Pimpinan Tinggi Pertama Eselon II di Lingkungan Provinsi Jawa Timur, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (30/7).

Perlu diketahui JCI merupakan badan akreditasi non profit yang berpusat di Amerika Serikat  bertugas menetapkan dan menilai standar performa para pemberi pelayanan kesehatan. Merupakan lembaga independen luar negeri yang ditetapkan Kemetrian Kesehatan sebagai pelaksana akreditasi pelayanan kesehatan.

Akreditasi tersebut mempunyai empat tujuan, untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit dengan meningkatkan mutu dan keselamatan pasien. Proses administrasi, biaya serta penggunaan sumberdaya lebih efisien. Menciptakan internal rumah sakit yang lebih kondusif untuk penyembuhan, pengobatan dan para perawat mendengarkan pasien, keluarga , serta menghormati hak-hak pasien.

Untuk mencapai akreditasi JCI, RSUD Dr. Soetomo saat ini terus melakukan pembangunan agar sarana yang ada sesuai dengan standar internasional..pembagunan sarana dan prasarana yang menelan biaya sebesar Rp. 1, 8 triliun itu akan rampung pada tahun  2018. “Biaya berasal dari pemasukan yang diterima biaya pengobatan pasien RSUD. Dr. Soetomo sendiri,” jelasnya. Selain itu juga meningkatkan sumber daya manusia para medis.

Selanjutnya RSUD Dr. Soetomo menjadi rumah sakit tersier. Artinya rumah sakit yang menerima pasien mengidap penyakit tersier. “Orang sakit batuk pilek, sudah tidak ada lagi yang berobat ke RSUD. Dr. Soetomo. Mereka bisa berobat  ke Puskesmas Pembantu, Puskesmas ataupun  di rumah sakit milik kabupaten/kota. Seperti Rumah Sakit Dr. Suwandi di Surabaya,” jelasnya lebih lanjut.

Maka dari itu untuk memperkuat pelayanan dasar masyarakat utamanya bidang kesehatan dari ke lima Pimpinan Tinggi Pertama Eselon II yang dilantik, tiga diantaranya merupakan pejabat di bidang kesehatan. Dikatakan bahwa Dinas Kesehatan merupakan koordinator rumah sakit.

 “Sebagai Kepala Dinas Kesehatan harus bisa mengkoordinir rumah sakit, sehingga tidak akan lagi ada penumpukan pasien di RSUD. Dr. Soetomo sebab merupakan rumah sakit tersier,” jelasnya.

Kelima  Pimpinan Tinggi Pertama Eselon II di Lingkungan Provinsi Jawa Timur tersebut adalah Dr. Bangun Trapsila Purwaka, dr.Sp.OG(K) (Direktur RSUD. Dr. Soedono Madiun menggantikan Dr. Kohar Hari Santoso, dr. Sp.An.,KIC.,KAP), Dr. Kohar Hari Santoso, dr.Sp.An.,KIC.,KAP sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dr. Harsono sebagai Kepala Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) RSUD. Dr. Soetomo, Drs. Suprayitno, MSI sebagai Kepala Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan (Bakorwil) Malang, sementara itu Ir. Cipto Wiyono,MSi (Sekretaris Daerah Kota Malang) menjadi Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum dan Politik, sedangkan Dr. Idrus, MSi menggantikan kedudukan Ir. Cipto Wiyono.    (*).

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *