SURABAYA, beritalima.com – Dalam rangka meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan daya saing industri kecil menengah (IKM) di Jatim, Pemprov Jatim melalui Disperindag memberikan sertifikat standard ekspor kepada 450 IKM.
“Selamat kepada IKM yang memperoleh sertifikat dari Disperindag ini. Tolong usahanya terus dikembangkan. Kalau sungguh-sungguh anda akan menjadi pengusaha besar,” ujar Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo seusai menyerahkan sertifikat IKM Berstandar Orientasi Ekspor dalam menghadapi MEA di Dyandra Convention, Surabaya, Jumat (17/3).
Pakde Karwo memberikan fasilitasi sertifikat berupa SPPT-SNI, barcode, sertifikasi ISO, batikmark, merek, cipta, desain industri dan uji produk kepada industri di Jatim. Pemberian fasilitasi standarisasi ini telah diberikan kepada 1.058 IKM sepanjang tahun 2016.
Ia menyebut, dengan diserahkannya sertifikat ekspor kepada IKM, akan menjadi titik awal untuk dapat lari lebih cepat dalam memasarkan produknya hingga seluruh negara terutama yang ada di wilayah ASEAN.
Hal yang sangat mendasar, lanjut Pakde Karwo adalah pasar internasional memerlukan pengakuan dalam bentuk standarisasi. Standarisasi yang dimaksud adalah sertifikat dalam bentuk melalui ISO, sertifikasi barang hingga label dari SNI.
Menurutnya, cara berfikir yang dilakukan oleh IKM di Jatim sudah pada posisi bagus. IKM terlebih dahulu mengejar standarisasi dengan tujuan untuk dapat memperluas produk di pasar domestik maupun internasional.
Akan tetapi, standarisasi yang dilakukan di Jatim belum optimal dikarenakan banyak pengusaha IKM yang belum memahami dan memperoleh pengetahuan tentang cara memperoleh standarisasi. Untuk itu, dalam waktu dekat pemerintah akan memberikan sosialisasi agar IKM yang ada di daerah dapat terlayani.
“Kami akan menyediakan help desk atau tempat untuk melayani dan memberitahu cara memperoleh sertifikat standarisasi. Tempat layanan seperti ini harus diperbanyak. Jika perlu nantinya akan tempat layanan ini bisa bergabung dengan Dispenda dalam penyediaan layanan standarisasi di daerah,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut Pakde Karwo juga meminta kepada IKM, untuk terus berinovasi dalam hal kemasan atau Packaging. Kelemahan dari pengusaha kita terletak di kemasan. Meskipun produknya sudah bagus, namun jika kemasannya kurang menarik akan berpengaruh terhadap penjualan. “Kita harus kampanye besar-besaran dan memberikan pengetahuan kepada IKM cara untuk mengemas suatu produk seperti apa,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Standarisasi Nasional Prof. Bambang Prasetya mengaku bangga atas perhatian dari Pemprov Jatim kepada pelaku usaha khususnya IKM. Jatim, di mata provinsi-provinsi lain, telah menjadi role model dalam pembinaan IKM-UMKM.
Jatim juga terus berupaya memberikan pelayanan sertifikasi kepada pelaku IKM. Tidak hanya itu, dukungan dari UPT yang tersebar sesuai potensi daerah memberi nilai tambah dari keberhasilan IKM yang ada. “Jatim dikenal menjadi kekuatan ekonomi nasional setelah Jakarta dan terus berupaya memberi penguatan ekonomi melalui perdagangan dalam negeri,” ungkapnya.
Kepala Disperindag Prov. Jatim Dr. Ardi Prasetiawan M.Eng Sc melaporkan, bahwa maksud dari kegiatan ini adalah membantu IKM dalam rangka meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap standart mutu produk yang dihasilkan. Sementara itu, tujuan dari pemberian sertifikat ini adalah meningkatkan daya saing IKM di pasar domestik maupun internasional. (**).