BONDOWOSO, beritalima.com – Pemkab Bondowoso akan memaksimalkan teknologi digital untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pembayaran retribusi pasar menggunakan E-Retribusi bekerjasama dengan pihak perbankan.
Bupati Bondowoso Drs KH Salwa Arifin melalui Wakil Bupati Irwan Bachtiar Rahmat mengatakan, bahwa salah satu penerima dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah. Pada tiap tahun, telah tersusun, disamping dana dari pusat juga bersumber dari penerimaan retribusi pasar.
Karena itu, langkah yang dilakukan Diskoperindag Bondowoso untuk bersinergi bersama Bank Jatim dalam membangun kerja sama pembayaran retribusi secara elektronik sudah tepat.
“Ini merupakan pilihan cerdas dari Bank Jatim, dan itu bisa di ikuti oleh perbankan yang ada di Bondowoso. Selama ini yang saya lihat banyak perbankan di Bondowoso yang di lirik hanya pengusaha besar, pengusaha berdasi dan sebagainya,”paparnya.
Menurutnya, justru potensi yang besar, beredarnya uang itu ada di pasar. Apalagi saat ini banyak pengumpulan koin, uang koin dan sebagainya.
“Meskipun di pasar ini, uang lusuh tapi tetap berharga. Ada petugas BI yang akan mengganti, dan ini pilihan cerdas dari Bank Jatim, pilihan cerdas,”terangnya.
Lanjut Wabup, bisa di ikuti oleh perbankan yang lain. Karena hal ini bisa mengurangi sistem Ijon, sistem bank ritel dan sebagainya.
“Harapan saya bank Jatim bukan hanya nanti bekerja sama dalam E-Retribusi tapi nanti juga bekerja sama dengan Diskoperindag, membuka kantor kas atau apapun namanya memang menangani orang-orang di pasar,”harapnya.
Tak hanya itu kata dia, selama ini banyak sistem Ijon, sistem bank ritel itu sebetulnya omsetnya luar biasa.
“kami sudah sampaikan ke Ibu Fitri (Pimpinan Bank Jatim Cabang Bondowoso-Red), jadi untuk orang-orang di pasar yang gak punya kios, ini sistem berkelompok, siapa penanggungjawabnya, model Granbank yang dilakukan oleh M. Yusuf di Bangladesh,” jelasnya.
Dijelaskannya, model semacam itu yang harus dilakukan, untuk mengangkat ekonomi rakyat. Kata dia, pihaknya harus juga hadir di ekonomi mikro.
“Pasar ini sangat potensi, dan ini pilihan cerdas Bank Jatim dan ini baru pertama kali ya. Supaya di ikuti Kabupaten-Kabupaten yang lain. Ada istilah, pajak mantap, negara maju. Salah satunya retribusi ini,”jelasnya.
Dalam kesempatan ini, dia pun mengajak kepada semua instansi, khusus kepada Diskoperindag Bondowoso untuk melakukan beberapa langkah-langkah yakni diantaranya.
“Tingkatkan terus intensifikasi dan ekstensifikasi retribusi, namun perhitungkan betul besaran retribusi dimaksud agar masyarakat tidak terbebani,” katanya.
Informasi, ada enam pasar yang sudah menjadi terget untuk dilakukannya menggunakan E-Retribusi Pasar yakni Pasar Induk Bondowoso, Prajekan, Wonosari, Maesan dan Pasar Tamanan. (*/Rois)