SURABAYA, beritalima.com – Pulau Madura memiliki potensi besar agar perekonomiannya bisa meningkat. Salah satunya dengan menjadikan Pulau Madura sebagai sentra pertanian.
Demikian disampaikan Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo saat Penyerahan Rekomendasi Atas LKPJ Gubernur Jatim Akhir Tahun Anggaran 2016 kepada Gubernur Jatim di Gedung DPRD Jatim, Jl. Indrapura, Surabaya, Jumat (5/5).
Dikatakan, sebelumnya sudah dilakukan diskusi dengan Universitas Negeri Trunojoyo (Unijoyo) Bangkalan mengenai potensi pertanian di Madura. Potensi di Madura cukup besar di bidang pertanian, diantaranya untuk ditanami jagung, tebu, dan tembakau serta meningkatkan produksi garam.
Upaya meningkatkan perekonomian di Pulau Madu, berdasarkan kajian, agar dilakukan melalui pertanian , karena apabila dengan industri bisa menyebabkan konflik. Konflik yang dimaksud adalah dengan adanya industri akan membutuhkan tenaga skill dari luar yang banyak. “Hal itu bisa menyebabkan keruwetan tersendiri. Untuk menjadi kawasan industri, masyarakat Madura harus dibekali dengan skill terlebih dahulu,” jelas Pakde Karwo sapaan akrabnya.
Masyarakat Madura, ungkapnya, sangat siap dalam mengembangkan potensi pertanian. Hanya tinggal meningkatkan kualitasnya, semisal pertanian jagung lokal dirubah menjadi jagung hibrida agar produktifitasnya meningkat. Contoh lainnya adalah untuk pertanian tembakau saat ini sedang difikirkan untuk menghasilkan tar rendah.”Sedangkan untuk pertanian tebu, masih baru dimulai,” ujarnya.
Pakde Karwo menuturkan, masyarakat Madura harus diberikan contoh terlebih dahulu. Jadi harus ada pihak yang menanam dan memanen terlebih dahulu, baru bisa diikuti oleh petani lain.
Gubernur Jatim itu menambahkan selain pertanian, salah satu upaya agar perekonomian bisa meningkat yaitu melalui peningkatan mutu pendidikan dan kesehatan. Kedua aspek itu menjadi rencana jangka panjang untuk Madura. “Kedua aspek itu menjadi bagian dari human investment,” tambahnya.(**)