BONDOWOSO, beritalima.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bersama dengan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan BPD Jatim yang tergabung dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Jatim, mendorong peningkatan produksi kopi di Bondowoso Republik Kopi (BRK).
Hal itu diwujudkan dengan menyelenggarakan “Business Matching Percepatan Akses Keuangan, serta Pelatihan Literasi dan Inklusi (PETIK) Keuangan” dengan melibatkan 70 Petani Kopi di Bondowoso.
Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur, Heru Cahyono menjelaskan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil kunjungan dan audiensi yang telah dilakukan sebelumnya, kepada beberapa Kelompok Tani (Poktan) di Bondowoso.
Dari hasil kunjungan tersebut kata dia, diketahui bahwa Poktan membutuhkan pembiayaan, untuk peningkatan kapasitas produksi, pembangunan gudang dan pembelian dryer.
“Kami juga sosialisasi mengenai izin ekspor dan pelatihan terkait manajemen operasional,” sambungnya.
Bupati Salwa Arifin melalui Asisten 1 Pemerintah Kabupaten Bondowoso Agung Tri Handono memaparkan, saat ini Bondowoso memiliki lahan perkebunan kopi lebih dari 14.000 hektar yang tersebar di kawasan Gunung Ijen dan Gunung Raung.
“Melalui potensi kopi yang dimiliki, Pemkab Bondowoso berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan warganya, dengan memberikan bantuan, berupa pohon kopi,” paparnya.
Tak hanya itu, kata Agung, Pemkab juga memberi pelatihan tentang cara penanaman kopi yang baik, dan pelatihan kepada para petani tentang pengelolaan keuangan, agar uang hasil panen kopi tidak habis untuk dibelikan barang konsumtif.
Sebagai salah satu komoditas andalan Bondowoso, komoditas Kopi menjadi salah satu sasaran dalam Program Kerja TPAKD Provinsi Jawa Timur tahun 2019.
“Komoditas kopi Bondowoso yang telah merambah pangsa pasar internasional, terutama kopi jenis Arabica Java Ijen atau yang lebih dikenal dengan sebutan Java Coffee, layak untuk mendapatkan perhatian dari TPAKD,” pungkasnya. (*/Rois)