Tingkatkan Produktivitas Tambak Udang, Mahasiswa Unair Hadirkan Invensi Smart Autofeeder Termutakhir

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com|
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil udang terbesar di dunia. Namun, produktivitas budidaya udang di Indonesia masih terbilang rendah.

Penyebabnya ada beberapa factor. Di antaranya, banyaknya budidaya udang yang masih dilakukan secara tradisional.
Melihat potensi tersebut, tim Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan IPTEK (PKM-PI) Universitas Airlangga (Unair) menghadirkan invensi smart autofeeder mutakhir bernama Vanatech.

Invensi yang dirancang oleh Putri Mardhotillah, Diaz Samsun Alif, Galih Satrio Jati, Qurotul Uyun Binnisail F, dan Elfira Nanda Virgyta Saputra itu dirancang untuk meningkatkan produktivitas budidaya udang di Indonesia.

Berbeda dari Autofeeder Lainnya
Putri mengungkapkan bahwa Vanatech memiliki beberapa kelebihan dibanding Autofeeder yang telah beredar luas di pasaran. Pertama, Vanatech dilengkapi dengan detektor yang dapat mendeteksi jumlah kebutuhan pakan udang.

“Dengan demikian, pemberian pakan tidak hanya dilakukan secara tepat waktu, namun juga sesuai dengan kebutuhan konsumsi udang secara otomatis,” sebut mahasiswa Fakultas Perikanan (FPk) itu.

Kedua, invensi ini dapat diaplikasikan di tambak udang yang berukuran besar.

“Kalau biasanya autofeeder ditempatkan hanya di satu titik, Vanatech memiliki motor khusus yang memungkinkannya bergerak. Sehingga pakan dapat diberikan secara merata ke setiap sudut tambak,” jelasnya.

Ketiga, Vanatech lengkapi dengan sensor pintar yang dapat melaporkan faktor-faktor penting dalam menjaga kualitas udang. Dengan kecanggihan ini, pembudidaya udang dapat memantau kondisi suhu, oksigen, kualitas air, bahkan mendapat saran perlakuan melalui gadget secara real-time.

Ramah Lingkungan
Vanatech Smart Auto Feeder dirancang dengan sistem yang ramah lingkungan. Invensi ini menggunakan panel surya untuk menghasilkan energi listrik, sehingga tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca. Selain itu, Smart Autofeeder juga menggunakan motor brushless yang memiliki kecepatan tinggi, namun memiliki suhu yang relatif rendah.

“Kami berharap Vanatech dapat membantu para pembudidaya udang, utamanya di Lamongan, dalam meningkatkan produktivitasnya. Harapan akhirnya agar budidaya udang di Indonesia dapat menjadi lebih kompetitif di pasar global,” ujar Putri.

Invensi istimewa ini dinyatakan layak dalam mendapatkan pendanaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud RI). Sebelum melaju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), tim yang dibimbing oleh Edith Frederika Puruhito SKM MSc (Med Sci) itu sedang melakukan pengembangan fungsi dan efisiensi dari invensi ini.

Masyarakat yang ingin mendukung dan mengulik lebih lanjut mengenai invensi ini, dapat mengunjungi Instagram @vanatech.id. (yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait