BLITAR, beritalima.com- Setelah sebelumnya meninjau beberapa lokasi terdampak gempa 6,1 SR di Kab. Malang dan Kab. Lumajang, kali ini Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali meninjau lokasi terdampak gempa di Kabupaten dan Kota Blitar, Rabu 14 April 2021.
Seperti diketahui, gempa bumi telah mengguncang Kabupaten Malang, Lumajang dan Blitar, serta beberapa daerah sekitar di wilayah Jawa Timur, pada Sabtu (10/4) siang. BMKG memperbarui kekuatan gempa menjadi 6,1 magnitudo dari yang sebelumnya tercatat 6,7 magnitudo. BMKG memastikan gempa ini tak menimbulkan ancaman tsunami.
Titik pertama yang dikunjungi Gubernur Khofifah adalah Kantor Desa Tepas, Kecamatan Kesamben, Kab. Blitar. Setibanya di lokasi, dengan didampingi Bupati Blitar Hj. Rini Syarifah, Forkopimda Kab. Blitar, serta beberapa Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim, Khofifah langsung menyapa warga dan memberikan sejumlah bantuan.
Bantuan yang diserahkan berupa 500 kg beras, lauk pauk 60 paket, Tambah Gizi 240 paket, terpal 50 lembar, selimut 100 pcs, mie instan 50 dus, masker kain 10 ribu pcs, tikar 100 lembar, dan sembako 200 paket. Di Desa Tepas, Kecamatan Kesamben, Kab. Blitar ini sendiri terdapat 32 rumah rusak, yang terdiri dari 6 rusak berat, 16 rusak sedang, dan 10 rusak ringan.
Selanjutnya, Khofifah langsung meninjau rumah-rumah warga yang rusak di Dusun Rembang, Desa Tepas, Kecamatan Kesamben, Kab. Blitar. Khofifah juga meninjau tim peksos Dinsos Jatim yang sedang melakukan trauma healing. Tidak kurang dari dua puluh lima anak mengikuti program trauma healing. Sambil membagikan pajet buku dan alat tulis Khofifah berpesan agar anak- anak tetap rajin belajar.
Di tengah perjalanan tampak mobil yang ditumpangi Khofifah beberapa kali berhenti sambil membagikan sembako kepada masyarakat yang tampak di pinggir jalan.
Setelah itu Khofifah juga meninjau kantor DPRD Kab. Blitar yang juga mengalami kerusakan di beberapa ruang plafond akibat gempa seperti plafon rusak.
Usai melakukan peninjauan, Khofifah meminta agar proses identifikasi, pendataan, dan validasi rumah rusak kategori berat, sedang, dan ringan termasuk fasilitas umum dan fasilitas sosial segera dilakukan dengan cepat. Diharapkan, dalam waktu sepekan ini proses identifikasi dan validasi tersebut dapat selesai. Terahir Khofifah mengunjungi rumah sakit Mardi Waluyo Kota Blitar yang juga terdampak gempa Sabtu (10/4) lalu.
“Kami sudah mengkomunikasikan dengan Kepala BNPB Pak Doni Monardo bahwa pemerintah pusat akan memberi stimulan untuk rumah yang kategori rusak berat sebesar Rp. 50 juta di luar ongkos pengerjaannya, kemudian rusak sedang Rp. 24 juta, dan rusak ringan Rp. 10 juta. Jadi selama proses menunggu ini kami minta proses identifikasi dan validasi ini selesai dalam waktu sepekan untuk selanjutnya kita sampaikan ke BNPB data-datanya,” katanya.
Untuk itu, dirinya meminta agar proses identifikasi dan validasi ini segera disebarluaskan dan diumumkan kepada masyarakat baik melalui pengumuman yang ditempel di Balai Desa, sampai dengan RT/RW. Hal ini dilakukan supaya masyarakat yang rumahnya terdampak gempa dapat melakukan konfirmasi dan mengecek langsung rumahnya masuk dalam kategori berat, sedang, atau ringan.
“Apakah kategori kerusakannya seperti hasil validasi atau tidak, masyarakat bisa mengecek sendiri apakah benar rumahnya masuk kategori ringan, sedang atau berat. Supaya kita dapat meneruskan ke BNPB data yang sudah final sehingga harapannya dapat segera diproses bantuannya,” ungkapnya.
Menurutnya, dalam penanganan dampak gempa ini, koordinasi dan sinergi terus dilakukan berbagai pihak untuk mempercepat penanganan termasuk recovery dan rekonstruksi. Sinergi berbagai pihak ini diantaranya dukungan dari TNI Polri.
“Kami bersama Pak Pangdam V Brawijaya dan Pak Kapolda Jatim telah berkoordinasi. Dimana nanti aparat TNI dan Polri akan dimaksimalkan untuk membantu percepatan pelaksanaan pembangunan bagi rumah yang rusak berat,” katanya.
Dalam kesempatan ini, mantan Menteri Sosial RI ini turut mengapresiasi dan berterimakasih kepada para relawan yang turun langsung ikut membantu korban gempa ini. Meskipun dalam keadaan berpuasa Ramadhan, tapi tidak menyurutkan semangat para relawan dalam membantu para korban.
Salah satunya terlihat di Posko Dukungan Layanan Psikososial, dimana para relawan melakukan trauma healing atau trauma konseling kepada para korban terutama anak-anak. Menurutnya, trauma healing atau trauma konseling itu menjadi penting terutama bagi anak-anak agar tidak merasa trauma akibat bencana gempa kemarin.
“Oleh karena itu Psychosocial terapi ini menjadi penting. Format-format yang tadi teman-teman lihat itu juga dilakukan di Malang dan Lumajang. Saya sekaligus ingin mengajak relawan dari mana saja untuk ikut turun bergotong royong. Meskipun saat ini suasananya agak berat karena awal Ramadhan, saya mohon keguyuban dari seluruh elemen masyarakat Jawa Timur tetap seperti yang dulu meskipun kita berada pada bulan Ramadhan,” pesannya.
Usai meninjau dampak gempa di Kab. Blitar, orang nomor satu di Pemprov Jatim ini juga meninjau langsung RSUD Mardi Waluyo di Kota Blitar, yang beberapa bangunannya sempat rusak akibat gempa Sabtu (10/4) lalu. Sebelum memasuki rumah sakit, ia juga sempat membagikan paket sembako kepada para tukang becak di depan rumah sakit tersebut.
Didampingi Walikota Blitar, Drs. H. Santoso, Khofifah meninjau beberapa ruangan di Paviliun Cempaka yang kemarin sempat rusak akibat gempa. Dari tiga kamar yang rusak, satu kamar sempat rusak parah. Namun, saat ini kondisinya sudah normal karena pihak rumah sakit langsung memperbaiki paviliun tersebut.
Atas gerak cepat rumah sakit melakukan renovasi, Khofifah memberikan apresiasinya. Menurutnya ini menjadi bagian dalam memberikan proses percepatan penanganan fisik sekaligus percepatan penanganan kepada para pasien, sehingga tidak sampai ada penghentian pelayanan di rumah sakit ini.
“Seeing is believing, kalau kita tidak menyaksikan langsung kita tidak percaya. Tidak seperti video dan foto-foto yang viral bahwa Rumah Sakit Mardi Waluyo rusak parah, ternyata jajaran manajemen rumah sakit ini bisa sangat cepat melakukan renovasinya. Dari proses misalnya ada pasien korban bencana sampai proses untuk renovasi gedung juga cepat rehabnya jadi antara rehabilitasi dan renovasi sama-sama sangat cepatnya,” ungkapnya.
Dalam kunjungan ini, Khofifah juga menengok serta memberikan santunan kepada salah satu pasien yang merupakan korban dari gempa kemarin. Pasien tersebut yakni Yulnis Miwati (70) yang beralamat Jl. Sawunggaling RT 1 RW 6 Kel. Sentul Kec. Kepanjen Kidul Kota Blitar. Ia dirawat di RS Mardi Waluyo akibat cedera yang dialami saat menyelamatkan diri saat gempa.
“Bagaimana ibu kabarnya? Mugi-mugi segera sembuh dan sehat kembali nggih. Semangat nggih bu,” pungkasnya. (Red).