Siapa yang tidak ingin memperoleh keuntungan besar dari aset yang dimiliki? Cara mewujudkannya adalah dengan berinvestasi pada instrumen yang tepat. Namun, investasi bukan hanya menawarkan keuntungan, tetapi juga disertai risiko yang harus dihadapi. Jika tidak bijak mengelola investasi, nilai aset bisa tergerus dan menimbulkan kerugian.
Oleh karena itu, penting bagi pelaku investasi, khususnya yang masih pemula, untuk mengetahui tips-tips penting seputar kegiatan berinvestasi. Apa saja di antaranya? Yuk, simak di sini ulasannya.
1. Tentukan Tujuan Investasi
Sebelum memulai berinvestasi, Anda perlu mengetahui tujuan yang ingin diraih. Tujuan investasi pada umumnya adalah untuk meningkatkan nilai kekayaan. Caranya dengan menanamkan modal pada produk investasi yang dipilih. Ada investasi yang menghasilkan pada jangka pendek, jangka menengah, atau justru jangka panjang.
Tujuan investasi bagi setiap orang bisa berbeda-beda tergantung pada kebutuhannya. Ada yang ingin berinvestasi dalam rangka mempersiapkan hari tua, ada pula yang ingin mempersiapkan modal untuk menikah. Selain itu, hasil investasi juga bisa dipakai untuk kegiatan liburan atau biaya sekolah.
2. Alokasikan Gaji untuk Investasi
Cara untuk memulai berinvestasi adalah dengan mengalokasikan penghasilan untuk membeli aset investasi. Lakukan hal ini secara rutin dengan nominal yang tetap setiap bulan. Investasi bukan lagi hanya ditujukan bagi orang yang berpenghasilan tinggi.
Saat ini, ada berbagai pilihan aset investasi yang bisa dimiliki dengan modal terjangkau. Salah satu contohnya, investasi reksa dana BMoney dari Bukalapak. Hanya dengan modal Rp1.000, Anda sudah bisa mendaftar sebagai investor. Menariknya, hasilnya pun bisa ditarik kapan saja.
3. Tentukan Instrumen Investasi
Sebelum memulai berinvestasi, Anda perlu tahu apa saja pilihan instrumen investasi yang sesuai dengan kebutuhan. Pilihan instrumen investasi biasanya dipertimbangkan berdasarkan faktor jangka waktu yang diinginkan dan profil risiko seorang investor.
Investasi jangka panjang misalnya emas, properti, dan sebagainya, sedangkan investasi jangka pendek misalnya reksa dana, p2p lending, dan sebagainya. Bagi yang memiliki profil risiko konservatif, jenis investasi yang biasa dipilih adalah reksa dana pasar uang. Sementara itu, bagi yang memiliki profil risiko agresif, investasi seperti saham yang berisiko tinggi lebih cocok.
4. Tentukan Jangka Waktu dan Target Dana
Investor perlu menentukan jangka waktu investasi dan target dana yang ingin dihasilkan dalam waktu tersebut. Jika ingin menggunakan hasil investasi untuk biaya sekolah misalnya, tentukan kapan Anda akan mendaftar ke sekolah. Dengan demikian, Anda bisa menentukan jenis investasi berdasarkan jangka waktunya.
Target dana investasi juga dapat menjadi bahan pertimbangan sejak awal. Berapa biaya yang dibutuhkan untuk menikah atau membangun rumah? Dengan mengetahui hal ini, Anda dapat menentukan instrumen investasi yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
5. Jangan Berutang untuk Investasi
Tidak sedikit orang yang berinvestasi hanya karena tergoda iming-iming keuntungan. Padahal uang yang dipakai merupakan hasil pinjaman alias bukan milik sendiri. Namanya investasi pasti ada risiko kerugian yang mungkin dialami. Apabila kerugian benar-benar terjadi, Anda pun harus bersiap untuk mengembalikan uang pinjaman tersebut.
Investasi seharusnya menggunakan uang milik sendiri. Dengan demikian, ketika Anda mengalami kegagalan dalam berinvestasi, Anda tidak perlu dibebani oleh utang. Jangan mudah tergiur oleh bujukan orang lain untuk ikut berinvestasi walaupun tidak punya uang. Sebaliknya, sediakan bujet khusus untuk kegiatan berinvestasi secara berkala.
6. Banyak Belajar Tentang Investasi
Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan oleh pelaku investasi pemula adalah banyak belajar tentang dunia investasi. Memiliki wawasan yang luas terkait instrumen investasi yang akan dikelola adalah modal yang sangat penting dalam mengambil keputusan. Apalagi saat ini ada banyak instrumen investasi yang menjanjikan.
Belajar investasi bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Anda bisa belajar investasi dari para ahli, baik dari buku maupun video. Banyak pula ahli di bidang ini yang membuka kelas untuk memahami investasi dari dasar. Anda juga bisa belajar dengan cara berdiskusi dengan orang lain yang lebih berpengalaman.
7. Memilih Platform Investasi yang Terpercaya
Langkah penting lainnya bagi investor pemula adalah memilih platform yang tepat dan aman untuk berinvestasi. Ada sejumlah platform atau aplikasi yang menjanjikan keuntungan luar biasa, tetapi belum tentu sesuai dengan harapan. Anda perlu mewaspadai platform semacam ini.
Produk investasi yang aman harus terdaftar dan diawasi oleh lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Lembaga OJK memang bertugas untuk mengawasi aplikasi atau platform investasi agar tidak melanggar aturan dan tidak merugikan nasabahnya.
8. Lakukan Diferensiasi Produk
Saran bagi yang ingin mengembangkan aset investasi adalah melakukan diferensiasi produk. Tujuan diferensiasi produk yaitu supaya risikonya bisa lebih minimal. Apabila salah satu nilai aset mengalami penurunan, nilai aset lain bisa menjaga kestabilan atau bahkan menutupi kerugian investasi. Dengan metode diferensiasi, Anda bisa tidak perlu khawatir aset hilang seluruhnya.
Nah, inilah beberapa cara untuk memulai investasi, khususnya bagi pemula. Ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan agar investasi tersebut bisa berkembang dan menghasilkan keuntungan besar. Memilih platform investasi yang tepat adalah kunci yang tidak boleh diabaikan. Inilah strategi jitu yang perlu dilakukan agar dana investasi bisa bertambah nilainya. Semoga bermanfaat!