TNI-Polri Relokasi Makam Pahlawan Perang Cumbok di Aceh

  • Whatsapp

NAGAN RAYA, Beritalima-Perang Cumbok adalah perang yang terjadi pada tahun 1946 hingga 1947 dan berpusat di Pidie dan merembes ke berbagai Daerah di Aceh, timbul karena adanya kesalahan peran dan tafsir dari kaum ulama dan Ulee balang (kaum bangsawan) terhadap proklamasi Indonesia, 17 Agustus 1945.

Bagi kaum ulama, proklamasi ini berarti telah berakhirnya kezaliman yang sudah lama dialami bangsa Indonesia, khususnya Aceh dari penjajahan Belanda dan Jepang. Sementara, sebagian pihak lain dari kaum bangsawan melihat larinya Jepang harus diganti dengan Belanda sebagai upaya untuk memulihkan kekuasaan tradisional mereka yang sebagian besar telah dimimalkan Jepang dan besar ketika Belanda berkuasa di masa itu.

Hari ini pihak TNI Dan Polisi melakukan Pemindahan makam Sebanyak 13 makam pahlawan yang gugur dalam perang Cumbok  tersebut   dipindahkan ke Lokasi Makam Pahlawan yang baru di desa Blang Sapek, Kecamatam Suka Makmue, Nagan Raya, Kamis (18/05/17).

Sebelumnya ke 13 makam pahlawan ini berada di desa Latong Kecamatan Seunagan, akan tetapi lokasi makam pahlawan saat ini (lama) yang bergabung dengan lokasi pemakaman umum terus mengalami penyempitan, sehingga menyulitkan ketika diadakan kegiatan Hari Pahlawan.

Beranjak dari hal tersebut Forkopimda bersama tokoh pejuang dan masyarakat berinisiatif memindahkan ketempat yang baru, dimana pemerintah Kabupaten Nagan Raya telah menyediakan tanah dan membangun fasilitas.

Pantauan Media center prosesi penggalian dilakukan oleh warga sekitar, anggota Kodim 0116/Nagan Raya dan Polres Nagan Raya, Brimob Den 3 Subden A dengan dibantu Tim Tagana dan adik-adik Pramuka.

Melalui upacara militer yang dipimpin langsung oleh Dandim 0116/Nagan Raya, Letkol Kav Moch Wahyudi,S.I.P,M.Tr (Han) selanjutnya Jenazah dimasukkan ke peti yang telah disiapkan yang kemudian dimasukkan kedalam ambulan untuk dibawa ke lokasi yang baru.

Ke 13 Makam pahlawan yang direlokasi antara lain Sertu T. Bustamam, Sertu Mustafa, Serda Rusli, Kopral Abdullah, Pratu Marhaban, Pratu Usman Isa, Pratu Suparjo, Pratu Abu Bakar, Pratu Muhammad,Pratu Muhammad Ali, 1 (satu) orang anggota Koramil Seunagan atas nama Serma T. Ibrahim yang gugur tengelam di Sungai Krueng Kila pada Tahun 1982, saat melaksanakan pengawalan terhadap Menpora Bpk. Abdul Ghofur saat pulang ke kediaman di Gampong Kila, dan 2 tak dikenal,’’(Aa79)

 

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *