Jayapura – Salah satu tokoh agama dari suku Dani, Pendeta Nekies Kogoya mendukung wacana pemerintah tenteng pemekaran Provinsi Papua menjadi beberapa Daerah Otonomi Baru (DOB).
Pria yang ditokohkan masyarakat suku Dani di Kampung Kaliharapan Nabire ini mengaku DOB akan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Sebagai Tokoh Masyarakat sangat mendukung sekali adanya Pemekaran DOB tersebut karena akan sangat membawa dampak perubahan bagi kami masyarakat kecil di tanah Papua ini, yang mana pembangunan dari segala bidang akan kami rasakan sehingga kami Rakyat Papua akan menjadi lebih maju dan sejahtera lagi,” kata Pendeta Nakies Kogoya, Selasa (28/7) di Nabire.
Sementara isu tanggal 14 Juli mendatang, Kata Nakies Kogoya yang menolak DOB dilakukan oleh kelompok – kelompok yang tidak setuju pembangunan dan kesejahteraan pada masyarakat. Untuk itu, pihaknya telah menghimbau serta menyarakan kepada masyarakat suku Dani terutama yang bermukim di Wilayah Kampung Kali Harapan Nabire tidak bergabung dalam aksi tersebut.
“Masyarakat dan para Jemaat Gereja agar pada tanggal tersebut tidak boleh bergabung untuk ikut serta melakukan aksi penolakan DOB di Kabupaten Nabire. Sebab, jika ada insiden resiko kerugian adalah diri sendiri dan keluarga,” Imbunya.
Ia mengaku sebagai pemuka agama pihaknya harus taat pada pemerintah, apalagi jika ada kebijakan yang akan membawa dampak kepada kesejahteraan.
“Saya taat dan setia pada NKRI yang mana saya buktikan dengan adanya bendera merah putih yang masih saya pasang pada depan rumah serta Gereja ini. Pemerintah Indonesia melalui Kabupaten Nabire agar memperhatikan masyarakat di sini, dari segi Perekonomian karena umumnya sebagai petani,” harapnya.
Kanies Kogoya juga menyebut, bahwa pihaknya terus berupaya untuk melakukan koordinasi serta komunikasi dengan Pihak Keamanan untuk turut serta membantu dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang aman dan Kondusif di Kabupaten Nabire.
“Karena kami sadari bahwa masyarakat kami yang berada di Kampung Kali Harapan Nabire ini masih sering/suka mengkonsumsi minuman beralkohol dan juga sering melakukan pemalangan jalan akibat pengaruh miras tersebut, sehingga saya selalu Tokoh Masyarakat dan juga Tokoh Gereja akan terus membantu pihak Keamanan di Kabupaten Nabire,”ucapnya.
Ia menambahkan dalam kalender Keamanan dan ketertiban Masyarakat di Papua yang mana tanggal 01 Juli diklaim hari HUT TPN / OPM. Pihaknya memastikan bahwa masyarakatnya di Kampung Kalih Harapan Nabire tidak akan melakukan aksi apapun yang dapat menimbulkan kerawanan Kamtibmas.
“Kami tidak melaksanakan aksi apapun, karena kami NKRI,”tutupnya.