JAYAPURA – Pemerintah Republik Indonesia resmi telah mengesahkan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua. Tiga Provinsi baru yakni Papua Selatan, Papua Tengah dan Papua Pegunungan Tengah kini telah memiliki Pejabat Gubernur dan perangkatnya. Jumat (9/12/2022).
Hal ini tentu harus disyukuri oleh semua pihak, meski gelombang penolakan diawal rumusan terjadi. Atas hal ini, salah satu saksi perjuangan adanya DOB Papua yakni Herman Yoku selaku Anggota MRP Pokja Adat, meminta semua pihak bersatu membangun daerahnya masing-masing sesuai Provinsi baru yang telah terbentuk.
“Saya adalah aktor adanya DOB, saya salah satu koordinator yang dipercayakan oleh Tanah Tabi. Kami ada lima koordinatir yang dipercayakan untuk menggelar RDP (Rapat Dengar Pendapat) MRP. Ditengah-tengah kegoncangan RDP saat itu, seperti di Wamena di hadang di Bandara, Merauke ditangkap karena kedapatan ada dokumen NRFPB hingga harus ditangkap dan diproses hukum oleh Kepolisian, kemudian Seireri dipusatkan di Biak di tolak, namun Tabi- Mamta saya berhasil laksanakan dengan aman,”kata Herman.
Dijelaskan, hasil RDP tersebut kemudian melahirkan 53 butir aspirasi, yang kemudian dimasukkan dalam UU Perubahan, atau yang disebut UU Nomor 2 Tahun 2021.
“Jadi itulah Otsus Jilid II itu, yang ada dari 53 butir aspirasi. Saya bangga itu, ada DOB, Otsus lanjut itu saya pelakunya,”ucapnya.
Atas hal itu, dirinya mengaku bersyukur kepada Tuhan dan berterimakasih kepada Pemerintah dalam hal ini Presden, serta aparat TNI Polri yang sudah mengawal itu.
“Saya bilang terimakasih kepada Tuhan, kepada Bapak Presiden dan seluruh perangkat aparatur negara baik TNI Polri yang sudah dukung saya, dalan arti telah menyelanggarakan RDP, walapun dalam sisi lain ada tantangan,”ucapnya lagi.
“Untuk itu DOB, saya kira teman-teman sudah mulai menyadari, yang tadinya ada kelompok berseberangan, namun sekarang sudah mulai berlomba lomba untuk maju dalam kontestasi. Mari bangun daerahnya masing-masing kearah yang lebih baik. DOB hadir untuk kesejahtraan Papua,”pungkasnya.