Jakarta – Polemik pembangunan Pabrik Semen Indonesia (SI) di Kabupaten Rembang terus menjadi perhatian banyak kalangan, termasuk para tokoh asal kota tersebut.
Satu diantara mereka yang perhatian khusus pada pembangunan pabrik milik BUMN itu adalah Ali Asghar atau yang biasa dipanggil Ali meminta para kelompok kontra untuk tabayyun.
“Saya rasa semua kabupaten ingin memajukan daerahnya, ini Rembang punya kesempatan malah dihambat,” tegas Ali saat dihubungi redaksi menanggapi polemik pembangunan pabrik SI tersebut.
Dampak dari pembangunan Pabrik SI itu, masih menurut Ali, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. “Selain perekonomi masyarakat akan meningkat, penyerapan tenaga kerja juga sudah pasti tinggi,” tegas Ali yang juga Peneliti pada Puskamnas UBJ itu.
Lalu ia pun berharap kepada para pihak yang selama ini tidak setuju dengan pembangunan tersebut untuk melakukan koreksi dan evaluasi.
“Mereka itu tidak sadar, dari yang paling sederhana saja apa mereka tidak butuh semen dalam membangun rumah dan sekitarnya? Pembangunan fasilitas publik apa juga tidak pakai semen?,” tanya Ali yang berkantor di daerah Dharmawangsa itu.
“Apa seh yang dipersoalkan mereka, kalau soal dampak buruh, hari Selasa kemarin sidang memberikan keputusan bahwa Amdal semen Indonesia itu sudah layak sehingga pabrik bisa terus dilanjutkan,” ia menambahkan.
Sebagai warga yang berasal dari Kabupaten tersebut, Ali juga berharap SI akan terus merealisasikan rencana pembangunan pabrik demi kemajuan daerahnya.
“Sidang Amdal itu memberikan penilaian apakah Amdal Semen Indonesia di Rembang itu layak, dan menurut para ahli Amdal semen Indonesia itu layak,” pungkas Ali kelahiran Sarang Rembang itu seraya menjelaskan.