SERDANGBEDAGAI,beritalima.com-Perwakilan nelayan Serdang Bedagai (Sergai) terdiri dari Aliansi Nelayan Sumatera Utara (ANSU)Diketuai Bapak Sutrisno, Ketua Federasi Serikat Nelayan Nusantara (FSNN) bapak M. Yamin, Ketua Serikat Nelayan Sumatera Utara (SNSU) bapak M. Syarif dan Ketua Serikat Nelayan Merdeka (SNM) Sergai Bapak Syahril, melakukan audensi dengan Kapolres Sergai AKBP Nicolas Ary Lilipaly S.I.K,M.H,M.Si, Bertempat diruang Kerja Kapolres Sergai, Rabu (7/2) sekira jam 11.00 wib.
Kedatangan beberapa perwakilan serikat nelayan ini untuk memaparkan adanya isu ribuan nelayan Sergai akan bergabung dengan Aliansi Masyarakat Nelayan Sumatera Utara (AMANSU) melakukan aksi demo kekantor Gubsu dan kantor DPRD Sumut mendukung beroperasinya kapal pukat trawl.
Sutrisno selaku Ketua ANSU mengatakan, kedatangan mereka melakukan audesi seputar adanya isu ribuan nelayan asal Sergai akan melakukan aksi tandingan ke kantor Gubsu dan DPRD Sumut seputar mendukung beroeprasinya kapal pukat trawl.
Menurutnya, Zulkifli mengaku selaku kordinator AMANSU untuk Sergai bukan asli nelayan Sergai namun oknum tersebut merupakan warga Desa Pagurawan, Kecamatan Medang Deras, Batubara.
“Kita katakan Kepada Kapolres, ribuan nelayan Sergai akan melakukan aksi tandingan itu tidak benar,” Ucap Sutrisno.
“Zulkifli itu bukan penduduk Serdang Bedagai, tapi warga Pagurawan, Batubara,” tambahnya
Sutrisno menjelaskan, AMANSU merupakan salah satu pendukung beroperasinya kapal pukat trawl, sementara seluruh nelayan Sergai menolak beroperasinya kapal pukat trawl. Hal itu dilihat dengan adanya pertemuan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan RI dipantai Sialang Buah beberapa waktu lalu.
“Nelayan Sergai sangat menolak beroperasinya kapal pukat trawl, sehingga adanya isu ribuan nelayan Sergai mendukung kapal pukat trawl tidak benar,” Ungkap Sutrisno.
Kapolres Sergai AKBP Nicolas Ary Lilipaly S.I.K,M.H,M.si mengatakan, kedatangan perwakilan nelayan Sergai melakukan audensi seputar rasa kecewa mereka selaku nelayan tradisional Sergai dicatut akan melakukan aksi kekantor Gubsu dan DPRD Sumut bersama AMANSU untuk mendukung beroperasinya kapal pukat trawl.
“Nelayan tradisional Sergai merasa kecewa dan dipermainkan pengurus AMANSU yang mengatasnamakan warga Sergai,” terang AKBP Nicolas.
Menurutnya, dari pertemuan itu nelayan Sergai sangat jelas menolak beroperasinya kapal pukat trawl diperairan Sergai telah merusak ekosistim laut.
“ Isu bahwa ada unjuk rasa dibawah korlap Zulkifli itu merupakan bohong belaka, kami berharap nelayan tradisional sergai tidak melakukan aksi pemblokiran terhadap kegiatan masyarakat,” Kata Kapolres.(Sugi)