SUMENEP, beritalima.com| Aksi demo berujung kerusuhan terkait Pilpres 2019 mendapat penolakan sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di Kabupaten Sumenep.
RB Amanur Rahman Tokoh Pemuda dan tokoh Masyarakat Kecamatan Manding menegaskan, tak perlu ada demonstrasi besar-besaran terkait hasil Pilpres yang kini masih diupayakan penyelesaiannya melalui Mahkamah Konstitusi (MK).
“Kami menolak segala bentuk kekerasan jelang sidang MK. Jangan sampai ada kekerasan, kerusuhan dan sejenisnya karena hal ini sangat merugikan semua pihak,” terang Amanur Rahman, Selasa (11/6/2019) siang.
Kata Amanur, Pilpres 2019 adalah pesta rakyat untuk mencari pemimpin terbaik bagi negeri ini. Sehingga, tidak perlu dikotori oleh sikap anarkis dari kedua pendukung pasangan calon apapun hasilnya.
“Maka dari itu, saya menghimbau seluruh masyarakat untuk berbuat baik sebaik-baiknya. Agar Kabupaten Sumenep tercipta damai, tentram dan sejahtera,” beber Amanur Rahman.
Kepada masyarakat kabupaten Sumenep pada khususnya, jangan sampai terprovokasi pihak manapun untuk ikut-ikutan gerakan apapun yang mengatasnamakan rakyat. “Jangan sampai terprovokasi pihak manapun, karena justru merugikan semua pihak kalau kita mementingkan golongan maupun pribadi saja,” pungkasnya. [An]