TORAJA UTARA-www.beritalima.com-Keresehan sejumlah warga Toraja, adanya aksi pencurian yang dialami oleh beberapa sekolah,hendaknya menjadi perhatian bersama.
Seperti dialami oleh sekolah SMKN 1 Sesean,kawanan pencuri tersebut berhasil menggondol sejumlah perangkat elektronik sekolah berupa laptop,LCD,CCTV dan masih ada barang-barang inventaris lainnya juga terlihat raib akibat perbuatan tamu tak diundang itu.
Selang beberapa minggu nasib serupa juga dialami oleh sekolah SD 5 Kristen Rantepao juga di bobol maling hingga menyebabkan inventaris kantor berupa komputer dan laptop raib.
Belum lagi belakangan ini mencuatnya warga kehilangan kendaraan roda dua,hal itu mengindikasikan Toraja tidak aman lagi.Terkait,apa yang dialami oleh SMKN 1 Sesean,seperti apa yang diungkapkan oleh Kepsek,Drs.Rannu Palamba,MM,meminta kepada aparat Kepolisian dapat mengungkap kasus pencurian yang dialami oleh sekolah yang dia pimpin.
“Kerugian yang kami alami tidak sedikit,setelah kita melakukan cross cek,barang-barang yang hilang serta di total harga barang-barang yang hilang mencapai 300 juta.Sebanyak 60 buah HP milik siswa yang kita sita juga hilang pada saat pencurian itu terjadi,”ungkap Palamba,Sabtu (5/11) diruang kerjanya.
Untuk itu,Palamba berharap pihak Kepolisian Polres Tana Toraja dapat mengungkap pelaku serta meringkus kawanan pencuri tersebut.”Kita berharap polisi segera ungkap pelakunya dan membungkusnya,”tambah Palamba.
Sudah saatnya Poskamling setiap lingkungan dan desa perlu di aktifkan lagi.Pasalnya,Kepsek itu menilai Toraja kini tidak aman lagi.
“Ini demi kebaikan kita bersama.Artinya Toraja kini harus memperlakukan jam malam,artinya,setiap kendaran yang memasuki wilayah,terlebih orang yang tidak kita kenal lewat perlakuan jam malam para pengendara itu dengan mudah terkontrol dan saya yakin upaya ciptakan Toraja aman dapat kita lakukan”,jelasnya.
Sementera ditempat terpisah,Bare Pabisak,S.Pd,saat di hubungi,terkait sekolah SD 5 Kristen Rantepao dibobol ‘maling’,berhubung tidak ada ditempat belum bisa dimintai keterangannya kerugian apa saja yang dialami sekolah tersebut belum bisa memberikan keterangan pers.(Gede Siwa).