TP PKK Raja Ampat Gelar Pelatihan Lanjutan Batik Cap Afutra

  • Whatsapp

Raja Ampat,beritalima.com-Dalam rangka meningkatkan usaha kreatif masyarakat. TP PKK Raja Ampat yang di pimpin Ny Fauzia Helga Tampubolon Umlati menggelar pelatihan lanjutan batik cap Afutra selama satu bulan yang diikuti 17 orang peserta ibu-ibu. Kegiatan pelatihan proses pembuatan kain batik khas Raja Ampat ini mendatangkan 4 orang pengajar dari DPP Asosiasi Profesi Batik Nusantara yang diikuti 17 orang ibu-ibu,tujuannya untuk mewujudkan visi misi yang telah dicanangkan Pemkab Raja Ampat Yakni Gempar Emas (Gerakan Membangun Pariwisata dan Ekonomi Masyarakat.
Penyataan tersebut disampaikan Ketua TP PKK Fauzia Helga Tampubolon Umlati melalui ketua panitia pelaksana Ny Siti Syam Burhanudin kepada Berita Lima sebelum acara dimulai,Rabu (7/12/2016)  pukul 14:00 waktu setempat,di gedung wanita,jalan komplek perumahan DPRD Raja Ampat,kelurahan Waisai kota,Distrik kota Waisai.
“Kegiatan ini tidak hanya berakhir dengan pelatihan saja. Namun,kegiatan ini dapat diteruskan untuk dijadikan salah satu industri batik yang pertama di Raja Ampat,sehingga  Raja Ampat memiliki batik-batik khas Papua yang bisa dikenal secara nasional maupun internasional,”kata Siti Syam dalam laporannya.
Acara tersebut dibuka langusung Bupati Raja Ampat,Abdul Faris Umlati dan hadiri wakapolres Raja Ampat Kompol Gunawan Budiyono,Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB,Hobertina Yohana Omkarsba,Kepala Bank BNI Cabang Sorong Yeska Friadi,Danramil 1704/03-Saonek yang diwakili,Sersan Satu (Sertu) Leonardo Amad,imam Masjid Agung Waisai Haji Hanafing,tokoh seni dan budaya,Alfius Mirino,puluhan anggota TP PKK.
Usai laporan dan sambutan acara dilanjutkan dengan peninjauan lokasi proses pembuatan kain batik khas Raja Ampat tepatnya dibelakan gedung wanita.
Disela peninjauan Bupati Raja Ampat Abdul Faris kepada Berita Lima mengatakan,kegiatan ini sangat baik sekali,salah satu implementasi program peningkatan ekonomi masyarakat.
“Harapannya dari Pemkab,dengan diadakannya pelatihan pembuatan batik khas Raja Ampat agar masyarakat belajar dan bisa menindaklanjutinya sebagai usaha yang bernilai ekonomis.Sehingga keluarga tidak hanya mengandalkan kepala keluarga untuk mendapatkan nafkah,”tandasnya. (Zainal)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *