TPID Kota Madiun Gelar Rakor Pengendalian Inflasi

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, kegiatan dan program untuk mengendalikan inflasi semakin intensif dilakukan oleh Pemkot Madiun, Jawa Timur.

Untuk itu, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Madiun, menggelar rapat koordinasi di ruang 13 Balaikota, Rabu 24 April 2019.

Tujuannya, menjaga ketersediaan stok bahan pangan selama Ramadhan dan Idul Fitri. Hal ini penting dilakukan, mengingat Kota Madiun bukan sebagai daerah penghasil bahan pangan. Apalagi, penyumbang inflasi terbesar di Kota Madiun adalah komoditas tersebut.

“Semua kita cek, terkait kesiapan stok pangan khususnya,” terang Sekretaris Daerah Kota Madiun, Rusdiyanto.

Menurutnya lagi, meski bulan puasa, namun kebutuhan pokok biasanya justru mengalami kenaikan. Terutama, beras, minyak, telur, tepung, daging dan sayuran. Salah satu faktor yang mempengaruhi kenaikan adalah kurangnya pasokan di pasaran.

Untuk menghadapi hal itu, TPID Kota Madiun telah merancang strategi. Misalnya untuk menjaga pasokan komoditi bawang putih. Pemkot akan mengajukan permintaan bantuan kepada Pemprov Jawa Timur.

“Kebutuhan bawang putih kita sebanyak 4 ton. Kita mintakan empat kali lipatnya sebanyak 16 ton untuk mencukupi kebutuhan pasar,” tandasnya.

Rusdiyanto menambahkan, penyebab inflasi sangat kompleks. “Karena itu, hal ini perlu menjadi perhatian oleh TPID. Kalau inflasi mencapai satu digit, sudah termasuk tinggi dan selama ini kita (Kota Madiun) masih dibawah nol koma,” paparnya.

Selama Ramadhan nanti, TPID Kota Madiun juga akan rutin melakukan operasi pasar. Tujuannya, mengantisipasi penimbunan barang dan mengantisipasi lonjakan permintaan pasar. Selain itu, Pemkot juga akan menggelar sosialisasi maupun talk show sesuai rekomendasi dari Bank Indonesia.

Untuk diketahui, perkembangan inflasi di Kota Madiun tahun ini cukup stabil. Pada Januari, angka inflasi sebesar 0,33 persen. Kemudian, pada Februari sempat terjadi deflasi hingga -0,10 persen. Sedangkan pada bulan Maret, inflasi mencapai 0,14 persen. (Sumber Diskominfo. Editor:Dibyo).

Ket.Foto: Rusdiyanto (kiri).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *