SURABAYA, beritalima.com – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) beberapa provinsi dan kabupaten/kota telah Rapat Koordinasi dalam rangka Capacity Building dan Penguatan Sinergi Antar TPID Provinsi Dalam Mengawal Inflasi Daerah.
Mereka, TPID Provinsi Jawa Timur, TPID Provinsi Sumatera Utara, 33 TPID Kabupaten/Kota di Wilayah Provinsi Sumatera, TPID Provinsi Bali, TPID Kabupaten Klungkung, TPID Provinsi Balikpapan, TPID Kabupaten Penajam Paser Utara, dan TPID Kabupaten Paser.
Dalam kesempatan ini TPID Provinsi Jawa Timur berbagi pengalaman mengenai berbagai hal positif yang telah dilakukan dalam rangka mengendalikan inflasi Jawa Timur.
Koordinasi BI dan Pemerintah Daerah yang terjaga sangat baik merupakan kunci utama terlaksananya berbagai program pengendalian inflasi yang diiniasi oleh TPID Provinsi Jawa Timur, sehingga implementasi yang baik dari berbagai program termanifestasikan dalam pencapaian inflasi Jawa Timur yang relatif rendah dan stabil.
TPID Jawa Timur juga berbagi informasi mengenai berbagai program pengendalian inflasi yang telah dilakukan dalam mengawal pencapaian inflasi yang terkendali di tahun 2015.
Dari sisi produksi, beberapa program yang telah dilakukan antara lain berbagai inovasi teknologi dalam mengantisipasi anomali Iklim El Nino melalui Teknologi Efisiensi dan Konservasi Air.
Kemudian Pengembangan Varietas Tahan Kekeringan, SRI (System Rice Intencificaton), Bantuan Benih, Pupuk dan Alsintan. Penguatan produksi dan daya saing petani melalui Cooperative Farming. Hingga tahun 2016 jumlah Kelompok Cooperative Farming di Jawa Timur sebanyak 164 kelompok.
Pengembangan Taman Teknologi Pertanian (TTP) sebagai sarana unjuk penerapan teknologi ke sektor agraris dalam mendorong peningkatan produktivitas di sektor pertanian.
Penguatan infrastruktur dalam mendorong produksi dan produktivitas pertanian, melalui pompanisasi dan teknologi hemat air untuk penganggulangan kekeringan, optimalisasi pemanfaatan sumberdaya air alternatif (embung, sumur air tanah dangkal/dalam, sungai, sumur pantek, dll), dan pengaplikasian teknologi irigas intermitten.
Kemitraan sapi ternak sebagai salah satu bentuk terobosan untuk menjaga kesinambungan pasokan daging di Jawa Timur.
Sementara itu dari sisi penguatan kelembagaan, distribusi dan konektivitas TPID Jawa Timur terus mendorong penguatan Kerjasama antar daerah dalam rangka menjaga stabilitas harga baik di level produsen maupun konsumen.
Tahap awal kerjasama antardaerah dilakukan antara BUMD Provinsi dengan lembaga di kabupaten/kota yang bergerak di sektor agro, seperti Koperasi, BUMDesa, ataupun langsung ke Gapoktan.
Dari sisi penguatan Regulasi dan Monitoring, TPID Jawa Timur telah melakukan beberapa program, antara lain Pengembangan Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (SISKAPERBAPO) di Jawa Timur dalam meminimalisir asymmetric informaton, yang jangkauannya semakin diperluas mencakup 116 pasar di 38 kab/kota di Jawa Timur dan telah dilengkapi dengan harga produsen, serta bisa langsung diakses melalui mobilephone berbasis android.
Operasi Pasar Bantuan Ongkos Angkut yang secara serentak dilakukan di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, khususnya menjelang HBKN. Program ini dilakukan dalam rangka memotong rantai distribusi guna mendorong terjaganya stabilitas harga. Program mudik gratis Pemprov Jatim dalam rangka meredam gejolak tarif angkutan menjelang mudik Lebaran.
Sementara dari sisi pengendalian ekspektasi, TPID Jawa Timur secara terus menerus melakukan diseminasi terkait ketersediaan pasokan dan berbagai upaya pengendalian harga oleh Pemerintah guna meredam kekhawatiran dan kepanikan masyarakat dalam merespon isu-isu terkait gejolak harga komoditas.
Ke depan, TPID Provinsi Jawa Timur terus melakukan berbagai inovasi dalam menyikapi berbagai tantangan inflasi yang semakin kompleks melalui berbagai program pengendalian inflasi daerah yang mengacu pada 5 Strategi Utama TPID Jawa Timur yang bertajuk “GADIS REMO KANGEN”, yakni pertama Penguatan Kelembagaan, kedua Produksi, Distribusi dan Konektifitas, ketiga Regulasi dan Monitoring, keempat Kajian dan Informasi, dan kelima Pengendalian Ekspektasi.
Rapat Koordinasi Antar Provinsi ini dinilai sangat positif karena dapat menjadi sarana diskusi lintas TPID untuk saling bertukar informasi mengenai upaya pengendalian inflasi di masing-masing daerah.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi cerminan menguatnya semangat kerjasama antar daerah dalam upaya mengawal inflasi yang stabil dan terkendali.
Oleh karena itu, masyarakat diharapkan tidak terlalu khawatir dan panik dalam merespon isu-isu terkait gejolak harga komoditas, karena seluruh instansi di jajaran pemerintah telah sangat concern dan senantiasa akan terus bersinergi. (Ganefo)