PALEMBANG, beritaLima.com|Kota Palembang merupakan salah satu kota di indonesia yang mempunyai banyak keanekaragaman tradisi menarik seperti syukuran kelahiran seorang bayi dengan mencukur rambut disertai pemberian nama yang biasa disebut dengan istilah marhaba.
Tradisi marhaba merupakan suatu perayaan bagi sebuah keluarga dalam menyambut kelahiran anggota baru sekaligus untuk diperkenalkan kepada tetangga serta masyarakat.
Pada dasarnya tradisi mencukur rambut bayi merupakan salah satu sunnah rosul dimana rambut yang di cukur akan ditimbang beratnya lalu ditukarkan dengan emas kemudian di shodaqohkan kepada yang berhak menerimanya.
Seperti pelaksanaan marhaba seorang bayi perempuan bernama Annasya Zea Sharen yang digelar oleh kedua orang tua nya Muhammad Andre Saputra dan Vhinka Monique di kediaman mereka pondok palem indah blok G4 No 03 talang kelapa kecamatan Alang alang lebar palembang pada hari minggu 8/09/ 2019. prosesi marhaba ini di awali dengan pembacaan zikir, Sholawat dan pembacaan kitab barzanji yang berisikan doa-doa, puji-pujian dan penceritaan riwayat Nabi Muhamuhamad SAW Setelah pembacaan barzanji selesai barulah prosesi cukur rambut dilaksanakan oleh beberapa anggota keluarga maupun tokoh agama serta tokoh masyarakat yang diiringi dengan pembacaan marhaban.
“Selepas pencukuran rambut, bayi dibawa berkeliling di ikuti dengan pembagian bendera yang ditancapkan uang dari tuan rumah kepada para undangan. Kemeriahan pun sontak tercipta karena para hadirin baik dewasa dan anak anak turut memperebutkan bendera ini meskipun nilai uang nya tidak besar namun moment ini lah yang paling ditunggu tunggu oleh para undangan. Sebagai penutup para undangan yang hadir mencicipi santap siang yang disajikan oleh tuan rumah dimana salah satu menunya adalah aneka masakan kambing yang di potong menurut sunnah aqiqah.
“Turut hadir dalam marhaba ini yaitu seorang tokoh agama kota palembang H Syairozi SH.M.Hum mengutarakan harapan nya atas tradisi maulid barjanzi juga marhaba ini yang sudah berlanjut puluhan tahun ini kiranya dapat diteruskan juga harus dipertahankan oleh generasi berikutnya karena tradisi ini merupakan satu budaya serta syiar berdasarkan Islam untuk membentengi ummat dari budaya budaya yang merusak. Beliau juga menjelaskan bahwa melalui marhaba ini dapat mendidik anak agar menjadi anak yang sholeh sholehah dengan melalui doa yang di panjat kan dari para hadirin imbuhnya.
( LILI )