Renungkanlah. Puisi ini saya gores 7 tahun lalu , sebuah tragedi yang terjadi pada Dokter, semoga bisa dipertimbanngkan apa tugas kami sebagai dokter yang merawaat kesehatanm
Selama menulis puisi ini yang termasuk lama klar karena bongkar pasang hampir 3 hari baru klar, sebuah perjalanan sejarah penulisan puisi yang tak bisa dilupakkan, Ollala…..!
DOKTER JUGA MANUSIA BIASA ! ,
Hari ini 27.Nop 2013
sejarah akan mencatat bahwa seluruh dokter ahli kebidanan n kandungan di bumi nusantara menunjukkan rasa solidaritas mereka terhadap 3 kolega di Menado divonis malpraktek akibat kematian pasiennya
Tidak ada dokter yang ingin pasiennya kehilangan nyawa
dokter dididik untuk menyelamatkan nyawa penderita
Dokter Indonesia akan selalu bertindak sesuai standar profesi
diikat oleh lafal sumpah dokter yang universal berlaku di seluruh dunia
Dokter berhak mendapatkan imbalan penghargaan dari hasil profesi
bukan makan dengan rakus dari hasil korupsi uang rakyat seperti tahanan KPK yang masih berkeliiaran sana sini.
Dokter juga manusia biasa tak ada beda dengan anda……..
butuh hidup, butuh makan butuh kasih sayang, butuh istirahat dan butuh pelindungan n keadilan di mata hukum!
Dokter dilahirkan untuk menyembuhkan – menyelamatkan nyawa – meringankan penderita bukan membunuh sebagai malaikat pencabut nyawa yang dituduh segelintir manusia
Dokter bukan mesin bekerja tanpa stop…. !
Dokter bukan dewa bukan malaikat…….!
Dokter bukan Serba tau n serba bisa…….!
Tiada dokter dikatakan mata duitan
Bekerja tanpa dibatasi waktu n ruang
Pagi dipanggil malam mau dipanggil
badan letih lesu tak terasa mengemban tugas kemanusiaanm
demi menyelamatkan nyawa penderita bukan untuk membunuh sesama
Lebih kejam n keji divonis dan malpraktek melanggar kode etik !
Di manakah hati nurani para penegak hukum di bumi nusantara?
apakah nurani hati anda turut mati rasa
mencuri 1 buah cacao dihukum 3 bulan
para koruptor uang negara bebas berkeliaran kesana kesini
apa kau ditekan oleh para penguasan organisasi politik dan lain sebagainya
Tunjukkanlah kamu sebagai pendekar keadilan dan bukan penguasa keadilan
Mari saudara korps baju putih!
rapatkan barisan satukan langkah
tunjukkan prestasi dan dedikasi kita dalam mengabdi bangsa n negara
Kami mendukung gerak langkah para sejawat dimana engkau berada
Hari ini kita menunjukkan warna dalam membela kolega yang terpidana
Maju terus pantang menyerah…..
bersatu kita padu,bercerai kita runtuh….
kita adalah korps Dokter Indonesia..!
memegang teguh sumpah dokter menjalani tugas kemanusian
bedasarkan standard profesi dan bukan membunuh sesama insan ilahi didunia…!
Sekali layar berkembang pantang surut kebelakang
Dokter untuk bangsa, Sehat untuk semua!
Wujudkan dedikasimu menyelamat nyawa manusia
Kami bangga sebagai Dokter Indonesia!
Goresan: Hera Pelipurlara (Dr Robert Arjuna)
Sby,27.11.13 (03.33) Puisi ini saya khusus gores mendukung moral kolega kita melakukan aksi membela sejawat kita yang divonis malpraktek,
Kita adalah satu Dokter Indonesia selalu taat pada Hukum n peraturan. Bukan dituduh untuk membunuh ,,.
(Dr. dr. Robert Arjuna MD PhD)