SURABAYA, beritalima.com – Walikota Surabaya Tri Rismaharini aktif mempromosikan Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno.
Walikota perempuan pertama di Kota Surabaya itu mengajak semua jaringan warga masyarakat yang dikenalinya untuk membantu perjuangan Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno.
“Saya sampaikan pada siapa saja, yang saya temui, baik di Surabaya maupun di berbagai daerah lain. Memilih nomor 2, Gus Ipul-Mbak Puti, insya Allah akan memberi manfaat bagi rakyat,” kata Risma di Surabaya, Selasa (29/5/2018).
Manfaat itu, diantaranya pembebasan biaya pendidikan, urusan yang mendapat
perhatian serius dari Risma. “Manfaat itu, diantaranya pendidikan gratis untuk SMA Negeri dan SMK Negeri dapat kembali dinikmati masyarakat, jika Gus Ipul-Mbak Puti terpilih,” kata Risma.
Juga bagi siswa-siswa miskin dari sekolah swasta dan madrasah, tingkat SMA/SMK sederajat. “Anak-anak ini juga akan menikmati pendidikan gratis dari APBD Jawa Timur. Sehingga angka putus sekolah dapat ditekan serendah mungkin,” kata Gus Ipul, Calon Gubernur.
Dalam dokumen visi-misi Pilkada 2018, Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno memang mencantumkan rencana kerja untuk pembebasan biaya pendidikan SMA/SMK Negeri, serta bagi siswa miskin di sekolah swasta dan madrasah.
“Dengan menjamin hak pendidikan anak-anak, maka kita berikhtiar memotong rantai kemiskinan. Jika anak-anak lulus SMA/SMK, mereka punya kesempatan meneruskan ke perguruan tinggi,” kata Puti Guntur.
Menurut Gus Ipul, saat ini banyak sekali fasilitas bea siswa untuk para lulusan SMA/SMK yang hendak meneruskan studi ke perguruan tinggi maupun pendidikan vokasional.
“Bea siswa itu berasal dari pemerintah daerah, pemerintah pusat, BUMN dan perusahaan-perusahaan swasta,” kata Gus Ipul.
Melalui pendidikan, Gus Ipul dan Puti juga berkeinginan membentuk bisnis rintisan atau start up bagi anak-anak milenial, termasuk dari keluarga tidak mampu. “Ini pentingnya pendidikan gratis SMA/SMK Negeri dan beasiswa bagi siswa miskin, mengingat jenjang ini akan menghantar ke jenjang yang lebih tinggi,” kata Puti.
Selama 2 periode menjadi Walikota Surabaya, sejak 2010, Risma telah membebaskan biaya pendidikan SMA/SMK Negeri di daerahnya. Ia juga memberi subsidi bagi sekolah-sekolah swasta melalui Bantuan Operasional Daerah (BOPDA), sehingga beban biaya para orangtua bisa ditekan rendah.
Risma menjadi terpukul ketika urusan mengelola SMA/SMK diambil-alih Dinas Pendidikan Jawa Timur, mulai tahun 2017, seperti ketentuan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Peralihan itu diikuti dengan penerapan kebijakan pendidikan berbayar. Para orang tua harus membayar SPP bagi putera-puterinya, ditambah tarikan-tarikan biaya lain dari pihak sekolah.
“Saya mengkhawatirkan anak-anak dari keluarga miskin, bakal terancam putus sekolah. Bagaimanapun pendidikan menjadi kebutuhan dasar bagi anak-anak karena menyangkut masa depan mereka,” kata Risma.
Ia memandang Pilkada Jawa Timur sebagai momentum untuk perubahan kebijakan pendidikan yang pro-rakyat. Yakni, dengan mendudukkan pemimpin yang punya komitmen untuk menjalankan pendidikan gratis.
“Dan, komitmen itu ada pada Gus Ipul dan Mbak Puti,” pungkas Risma. Dalam kertas suara, pasangan kandidat itu berada di lajur kanan. “Insya Allah, kanan pertanda baik,” kata Risma.