Pantauan wartawan Berita Lima saat berada disejumlah titik lokasi pertambangan batu hingga berita ini diturunkan puluhan truk material tambang batu dan urugan yang beraktifitas masih belum memenuhi prosedur dan standarisasi muatan “Tonase” serta tidak menggunakan terpal penutup bak truk untuk meminimalisir adanya polusi udara yang disebabkan oleh debu yang bertebaran ke jalan raya ketika truk tersebut berjalan.
Pengakuan dari sejumlah warga masyarakat pemakai jalan dan warga penduduk Desa Pendarungan saat ditemui mengatakan, sangat mengeluhkan adanya truk material yang setiap hari berlalu lalang menimbulkan polusi udara dan membuat jalan aspal rusak hingga mengakibatkan berlubang. Padahal, tahun lalu baru terealisasi pengaspalan hotmik oleh Dinas PU Binamarga Kabupaten Banyuwangi. Namun, Pemerintahan Desa (Pemdes) setempat terkesan tutup mata dan tidak punya daya untuk menyelesaikan persoalan itu.
“ Ada puluhan truk yang beroperasi disini mesti ngebut dan ugal – ugalan, jarang sekali berjalan pelan – pelan padahal truk itu melewati pemukiman warga padat penduduk. Beberapa waktu lalu material batu ada yang terjatuh terlempar dari atas bak truk, untungnya tidak ada yang menjadi korban”Keluhnya.
Akibat dari mencuatnya persoalan tambang, Aktifis Teropong Pemerhati Lingkungan Divisi Investigasi, Ach Syahyuri mengaku prihatin karena keberadaan tambang di Banyuwangi dinilai masih belum memiliki standarisasi keamanan dan seharusnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melakukan penertiban. Karena, selama ada pertambangan di Banyuwangi mengenai kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak jelas. Oleh karena itu, harus dilakukan penertiban.
“ Legalitas pertambangan di Banyuwangi harus dilakukan sidak dan audit. Apa benar mereka menambang mempunyai ijin lengkap, apabila masih baru proses ijin tidak harus bisa beroperasi terlebih dahulu hingga menunggu perijinan lengkap dan sesuai dengan aturan per Undang – Undangan. Dalam waktu dekat kita akan ajukan hearing ke DPRD Banyuwangi agar pertambangan di Banyuwangi lebih tertib lagi ,”Ungkapnya.
Selama ini, kondisi pertambangan masih belum jelas kontribusinya terhadap kebutuhan infrastruktur bagi masyarakat. Apabila, bermanfaat maka akses jalan yang dilewati truk pengangkut material tambang kondisi jalannya sudah dapat dipastikan terawat dengan baik.
“ Rata – rata jalan aspal sudah banyak yang rusak sehingga pengguna jalan sangat dirugikan akan hal ini. Diharapkan Pemerintah dan DPRD mengambil langkah tegas untuk menertibkan semua persoalan ini,”Harapnya.(Ari)