TULUNGAGUNG, beritalima.com- Destinasi wisata alam, sampai saat ini masih digemari oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia. Selain tarif terjangkau, juga mencari hiburan untuk melepas penat sesaat dari kesibukan kegiatan maupun rutinitas setiap hari.
Wisata alam, identik dengan pemandangan yang indah, suasana damai, dan udaranya yang masih segar untuk dinikmati.
Seperti halnya, wisata alam Tubbing Dung Manjung, yang beralamat di Dusun Soko, RT/RT 03/01, Desa Tugu, Kecamatan Sendang, Tulungagung, Jawa Timur. Wisata alam dengan menyajikan berbagai permainan dan jajanan khas Desa.
Wisata alam Tubbing Dung Manjung, mulai dirintis sejak Tahun 2018. Namun dikerjakan bertahap, melihat kondisi anggaran yang tersendat, karena maraknya wabah covid-19 dan harus dialihkan untuk penanggulangan.
Kades Tugu Suparlan menyampaikan bahwa, baru di Tahun 2021 wahana wisata Dung Manjung mulai dibuka kembali. Rabu, ( 22/6/2022).
“Alhamdulillah di Tahun 2021 sudah mulai kita buka lagi. tempat kami ada wisata alam, kolam renang, makanan, kemudian, ada situs yang namanya Gua Dung Manjung. Situs tersebut, dipercayai masyarakat sekitar jaman dulu untuk pesugihan,” ujar Kades.
Kades mengungkapkan, rencananya mulai dari situs dan semua yang dari alam, digunakan untuk wisata. Pemdes bersama karang taruna menggali sumber daya alam untuk perekonomian masyarakat.
“Kita menggali sumber daya alam, untuk kepentingan bersama dan meningkatkan kesejahteraan warga sekitar, seperti, Wahana wisata Dung Manjung ini. Akan tetapi, pembangunannya tetap bersumber dari anggaran Dana Desa (DD),” ungkap Kades
Kades menambahkan, wisata Dung Manjung dibuka dari pagi sampai malam hari. bagi kalangan anak muda, biasanya ngopi dan ngobrol santai sampai tengah malam. Terutama, untuk warga sekitar sini,” ungkap Kades Parlan.
Pengunjung yang datang dari luar wilayah Tugu, dengan tujuan utama menikmati kolam renang air sumber alami, uji nyali dengan bermain Tubbing, dan makan di pinggir sungai.
“Pengunjung yang berenang, kebanyakan datang dari luar wilayah, karena air yang digunakan langsung dari sumber. Sehingga, berbeda dengan kebanyakan kolam renang yang ada di wilayah kota. air disini lebih segar dan masih alami belum tercampur bahan kimia,” terang Kades.
Menurutnya, untuk saat ini, pengunjung ramai datang hari Sabtu dan Minggu. Karena masyarakat luar daerah belum banyak yang mengerti tentang wisata Tubbing Dung Manjung.
Rencananya, akan ditambah tempat wisata untuk Bumi Perkemahan (Buper) dan lainnya, guna mendukung wisata Dung Manjung bisa eksis terus.
“Nantinya, selain ditambah Buper, akan ada kegiatan rutinitas untuk meramaikan wisata ini, Seperti acara metik atau panen pari (padi). Karena, disini wilayahnya banyak sawah terasering. Jadi, pemandangannya semakin komplit,”tambahnya.
Sementara ini, paparnya, pengunjung yang datang waktu awal dibukanya wisata Dung Manjung sempat ramai, namun setelah adanya wabah covid-19 agak berkurang.
“Untuk saat ini tidak dipungut biaya masuk ke area wisata, hanya dikenakan parkir kendaraan saja. Untuk sepeda motor 2000 dan mobil 5000,” papar Kades.
Kades Tugu juga menyampaikan pesan, agar warga yang luar wilayah bisa berkunjung ke Dung Manjung sembari menikmati nuansa alam yang ada.
“Selain kami menyediakan wisata alam, jika ada sanak saudara yang ingin Tubbing silahkan. Mengenai harga sangat terjangkau, bersahabat, murah meriah, dan pokoknya senang,” ajak Kades.
Kades berharap, dimasa kepemimpinannya, Desa Tugu terus berkembang dan bisa bersaing dengan Desa lainnya.
“Harapan kami, Desa Tugu terus selalu kreatif, berkembang, supaya bisa maju, terutama untuk perekonomian Desa. Selalu mendukung program Pemerintah, dalam hal menggali wisata-wisata alam,” pungkasnya. (Dst).