Tumpukan Sampah yang memprihatinkan. Tiga Elemen Serbu Kelurahan Lumpur Gresik

  • Whatsapp

gresik, BEITALIMA.COM | Kebersamaan terlihat indah di kelurahan Lumpur kecamatan Gresik Kabupaten Gresik pagi tadi (09/08/2019). Pasalnya, 3 elemen yang meliputi Pemerintah Daerah, Swasta, dan Masyarakat berbondong-bondong saling bekerjasama membersihkan tumpukan sampah yang berada di muara sungai kelurahan Lumpur yang sudah mengendap bertahun-tahun.

Sebelumnya, di muara sungai tersebut telah tertimbun sampah yang cukup luas dan kondisinya sangat memprihatinkan. Padahal, di lokasi tersebut merupakan permukiman padat penduduk.

Berdasarkan kesaksian salah satu warga Lumpur, sungai yang terletak di bibir pantai tersebut awalnya di pakai untuk sandaran kapal para Nelayan. Tetapi, sudah lama tidak digunakan, karena banyaknya endapan sampah yang menyebabkan kedangkalan tanah, hingga kondisinya memprihatinkan seperti saat ini.

Kondisi tersebut tidak hanya mencemari pantai, tapi juga berimbas kepada kesehatan masyarakat, terutama anak-anak. Bagaimana tidak, tumpukan berbagai macam sampah tersebut menimbulkan bau yang tidak sesap.
“Saya khawatir, kalau ini dibiarkan, maka akan berimbas lebih parah terhadap kesehatan anak-anak sekitar. Karena, tumpukan sampah ini sangat luas, bercampur sampah rumah tangga. Tadi juga ditemukan beberapa bangkai tikus yang sudah busuk. Maka dari itu, kita bersama-sama dengan OPD kab. Gresik, Masyarakat Lumpur, BKM, Program Kota Tanpa Kumuh, dan pihak-pihak yang berpartisipasi seperti PT. Petrokimia maupun Pelindo sepakat untuk merubah wajah muara sungai ini.” Ujar Fitrotin, Koordinator Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Kab. Gresik.

“Harapannya, muara sungai ini bisa dijadikan ruang terbuka hijau atau bahkan wisata. Karena, muara sungai ini terletak di dekat akses bus pariwisata religi menuju terminal bus Syeh Maulana Malik Ibrahim.” Imbuhnya.
Sebenarnya, Pemerintah daerah kabupaten Gresik mampu mengatasi sampah di muara sungai Lumpur tersebut. Namun, ada alasan lain kenapa pembersihan sampah-sampah tersebut melibatkan banyak pihak.

“Kerja bakti yang melibatkan banyak pihak iki memang ada maksud tertentu. Kita mampu mendatangkan alat berat untuk mengeruk sampah-sampah itu, tapi belum kita lakukan. Saya ingin kita sama-sama belajar, mengetahui dampak, dan menyadari kalau sampah ini tidak sehat. Maka, semua harus memiliki rasa tanggungjawab dan kebersamaan untuk menjaga. Kita harus merubah pola hidup sehat, ya minimal tidak membuang sampah sembarangan lah. Kasihan anak-anak kita. Ini pelajaran buat kita semua.” Ungkap Hari Suskiono, Satker Program KOTAKU, sekaligus perwakilan OPD Kab. Gresik.

Menjaga lingkungan memang tanggungjawab bersama, terutama Masyarakat. Kita harus menyadari bahwa, jika sampah tidak dikelola dengan baik akan mengganggu kesehatan Masyarakat dan pertumbuhan Anak-anak.

Oleh: Afnas

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *