Turnamen Catur Piala Ketua MPR RI Ajang Uji Coba Sebelum Kejuaraan Dunia

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Turnamen catur memperebutkan piala bergilir Ketua MPR RI dan piala tetap Menpora di Gedung Nusantara V Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, 19 Juni mendatang dijadikan peserta sebagai ajang pemenasan sebelum tampil dalam Kejuaraan Dunia, SEA Games dan PON di Papua tahun ini.

Untuk Kejuaraan Dunia yang digelar di Sochi, Rusia, 10 Juli – 6 Agustus 2021, Indonesia meloloskan empat pecatur, dua putra serta dua putri. Keempat pecatur itu bergelar Grand Master (GM) dan Master Internasional (MI).

Susanto Megaranto berhak mewakili Indonesia setelah mengalahkan GM Novendra Priasmoro melalui partai ‘sudden death’ dalam JAPFA Grand Master Duel Match yang digelar di Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) di Bekasi, Rabu (19/5).

“Ini untuk pertama kali dalam sejarah Indonesia mengirim empat pecatur. Selama ini Indonesia hanya satu pecatur,” kata Ketua Pengurus Besar Persatuan Catur Selruh Indonesia (PB Percasi), GM Utut Andianto usai menggelar keterangan pers Turnamen Piala Bergilir Ketua MPR RI dan Piala Tetap Menpora bersama Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo di Press Room Gedung Nusantara III Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (14/6).

Dalam sejarah keikutan Indonesia pada Kejuaraan Dunia, prestasi terbaik diraih Utut Adianto lolos ke putaran kedua pada Kejuaraan Dunia 1997 di Groningen, Belanda, New Delhi, India (2000) dan Tripoli, Lybia (2004). Dengan pecatur lebih banyak pada Kejuaraan Dunia kali ini, Utut berharap pretasi yang diraih bisa lebih baik.

Sementara itu, bagi Susanto ini adalah kesempatan kempat kalinya dia tampil dalam kejuaraan dunia. Pada tiga Kejuaraan Dunia terdahulu, peraih emas nomor catur cepat SEA Games 2019 tidak berdaya menghadapi para pecatur kelas dunia.

Selain Susanto yang sudah memastikan tiket Piala Dunia untuk kategori putra, WGM Irene Kharisma Sukandar akan mewakili Indonesia untuk di kategori putri. “Percasi dapat wildcard untuk kirim pecatur. Namun, keempat pecatur Indonesia kali ini merupakan hasil seleksi yang dilakukan PB Percasi.

“Karena pecatur lain yang paling dekat kemampuannya, Medina Warda Aulia sudah lolos tanpa wildcard. Di 2019, [Medina] juara di Zona Asia Timur. Jadi ada tiga wakil Indonesia di Piala Dunia,” kata Kristianus Liem, Kepala Bidang Pembinaan dan Peningkatan Prestasi (Kabid Binpres) Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) kepada CNNIndonesia.com, Kamis (20/5).

Buat Irene, ia sudah dua kali ke Piala Dunia. Tapi ia selalu gagal di putaran pertama. Sedangkan buat Medina, Piala Dunia 2021 bakal jadi pengalaman pertamanya.

Selain pemanasan untuk keempat pecatur, Kejuaraan Piala Ketua MPR RI ini juga sebagai ajang uji coba buat para pecatur Indonesia yang bakal diterjunkan di Vietnam tahun ini. SEA Games 2021 dijadwalkan digelar 21 November-2 Desember 2021 di Hanoi dan 11 kota lainnya. Sedangkan buat pecatur daerah, ini pemansan sebelum mereka tampil di PON Papua tahun ini.

Dalam keterangan pers, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) didampingi Utut, Irene dan Susanto mengatakan, tujuan turnamen ini untuk mendukung prestasi catur, sehingga dapat mengharumkan nama bansa di ajang Internasional, dengan tema “Dengan Semangat Olahraga Catur Kita Tingkatkan Persatuan Bangsa.”

Turnamen ini bakal diikuti 4 Grand Master, 17 Master Internasional diantaranya Susanto Megaranto, Grandmaster Cerdas Barus, Novendra Priasmoro, Grand Master Women Warda Aulia. Master Internasional Yoseph T. Taher, Master Internasional Gilbert, Master Internasional Andi Suhendra dan Master Internasional lainnya.

Utut selaku Ketua PB Percasi berterimakasih kepada bapak Bambang Soesatyo yang hatinya selalu buat rakyat. “Beliau bikin turnamen ini bukan untuk gagah-gagahan atau buat Road Show menuju satu titik tertentu lagi kalau memang nanti perjalanan membawa ke sana, ya itu terserah gusti Allah kan begitu.

Yang jelas saya selaku ketua umum PB Percasi terima kasih, inilah turnamen, catur besar pertama yang tatap muka dua tahun terakhir ini. Sedianya turnamen ini digelar offline Oktober. “Tapi, saya tidak memperkenankan karena masih terlalu rawan, kalau sekarang kita berani memutuskan ini ada tiga hal yakni:

Yang pertama online ini penting, yang kedua kita juga relatif menjaga prokes dan sudah divaksin semua. Jadi tidak perlu takut tetapi kita tetap menjaga. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait