Turunkan Stunting Menjadi 19,2%, Jatim Dinilai Berhasil

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), bekerjasama dengan PT Dexa Medica, menggelar program edukasi terhadap 1.000 bidan dan intervensi stunting di Dyandra Convention Center Surabaya, Sabtu (11/2/2023).

Kepala BKKBN DR (HC) dr. Hasto Wardoyo Sp.OG (K) mengatakan, Jawa Timur dinilai berhasil dalam penurunan angka stunting. “Jumlah penduduk Jawa Timur cukup besar, tapi angka stunting di bawah 20 persen, ini merupakan prestasi yang luar biasa,” sebut Hasto.

Diutarakan, di Jawa Timur yang hamil jumlahnya masih lebih dari 500 ribu dalam satu tahun. Angka ini masih di bawah Provinsi Jawa Barat yang lebih dari 850 ribu.

Berbicara tentang stunting, kata Hasto, artinya berbicara dengan alat reproduksi dan berbicara tentang persiapan kesehatan perempuan sebelum hamil.

“Disinilah pentingnya peran bidan dalam penurunan stunting. Karena peran bidan dalam mendampingi dan memberikan penyuluhan pada ibu hamil, tingkat stunting di Jawa Timur saat ini bisa turun di bawah 20%,” lanjutnya.

Disebutkan, angka stunting di Jatim pada tahun 2022 mengalami penurunan yang sangat signifikan, turun 4,3% menjadi 19,2%. Angka ini di bawah 20% dari sebelumnya,” kata Hasto.

“WHO mengamanahkan bahwa masimal angka stunting adalah 20%. Sebagai provinsi yang angka stuntingnya besar tapi bisa turun di bawah 20%, saya rasa ini perkembangan besar,” pujinya.

Di tempat yang sama, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, bidan berada di posisi yang tepat untuk mengemban peran ini. Menjadi penting, para bidan dapat memberi penyuluhan terkait pola asuh yang benar bagi para ibu.

Menurutnya, apabila para ibu mengonsumsi nutrisi yang cukup dengan pola hidup sehat, serta anak diasuh dengan penuh kasih sayang dan gizi tercukupi, maka risiko stunting dapat dihindari atau bahkan dihilangkan.

“Bidan ini peranannya sangat signifikan dalam penurunan angka stunting pada anak. Bidan adalah garda terdepan, ujung tombak tenaga kesehatan. Merekalah yang selalu mendampingi para ibu, baik semenjak awal kehamilan sampai sang anak mencapai usia lima tahun,” ujar Khofifah.

Prevalensi stunting di Jawa Timur butuh percepatan untuk mencapai target 14% di tahun 2024. Dan berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, saat ini tingkat stunting Jatim berada di angka 19,2%.

Dalam Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting, sasaran prioritas upaya percepatan pencegahan stunting menyasar kelompok ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia 0-23 bulan, atau disebut 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Karenanya, Gubernur perempuan pertama Jatim ini menekankan efektifnya intervensi para bidan dalam menurunkan angka stunting, hingga mencapai target 14 % pada tahun 2024. “Angka 14% ini bukan sekedar target, tapi menentukan masa depan bangsa,” tandasnya.

Dalam kegiatan ini, Gubernur Khofifah dengan didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Jatim Maria Ernawati memberikan apresiasi kepada Bidan Kabupaten/Kota Terbaik di Provinsi Jawa Timur dalam Kontribusinya Mencegah Stunting, yaitu Ruwani asal Gresik, Eny Widiyasari dan Vinsentia Ismijati dari Kota Surabaya. Sedangkan penghargaan untuk Dinas Kesehatan Tingkat Kabupaten/Kota, masing-masing Dinkes Kabupaten Blitar, Dinkes Kabupaten Situbondo, dan Dinkes Sidoarjo.

“Stunting harus dipangkas untuk menciptakan generasi yang berkualitas. Keikhlasan panjenengan untuk menciptakan generasi yang sehat bebas stunting akan menjadi amal jariyah panjenengan semua,” ujar Gubernur.

Sementara itu Presiden Direktur Dexa Medika V, Hery Sutanto, menyampaikan, sinergi antara pemerintah dan swasta akan sangat berpengaruh bagi tingkat edukasi serta literasi seputar stunting. Dia optimis, bersama Pemprov Jatim dan BKKBN, Dexa Medika akan dapat berkontribusi dalam kesehatan ibu hamil dan generasi mendatang.

Senada juga disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Maria Ernawati, bahwa dukungan dan peran swasta juga diperlukan dalam upaya percepatan penurunan angka stunting melalui pendekatan Pentahelix.

“Kami akan terus melanjutkan upaya-upaya penurunan stunting ini sesuai dengan arahan Kepala BKKBN RI dan Ibu Gubernur,” tutup Maria Ernawati. (Gan)

Teks Foto: Kegiatan 1.000 bidan ikuti program edukasi dan intervensi stunting di di Dyandra Convention Center Surabaya, Sabtu (11/2/2023).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait