MADIUN, beritalima.com- Bupati Madiun, Jawa Timur, H. Ahmad Dawami, tak mau ambil resiko dan berlaku tegas terkait antisiapasi penyebaran Corona atau virus Covid-19 di wilayahnya.
Untuk itu, melalui surat edaran Nomor 556/72/402.011/2020 tentang Perpanjangan Penutupan Sementara Tempat Wisata dan Tempat Hiburan di Kabupaten Madiun, H. Ahmad Dawami, memperpanjang penutupan sementara tempat wisata dan tempat hiburan.
Surat edaran ini ditujukan kepada Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahragag Kepala Satpol PP, Camat, Lurah/Kepala Desa dan pengelola tempat wisata dan hiburan.
Sedangkan yang menjadi rujukan yakni, Instruksi Bupati Madiun Nomor: 3 Tahun 2020 tanggal 15 Maret tentang Antisipasi Meningkatnya Resiko Penyebaran Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 di Bidang Usaha dan Surat Edaran Bupati Nomor: 556/168/402.011/2020 tentang Penutupan Sementara Tempat Wisata dan Tempat Hiburan di Kabupaten Madiun, serta mempertimbangkan perkembangan situasi.
“Maka perlu disampaikan bahwa penutupan sementara tempat wisata dan tempat hiburan di Kabupaten Madiun dilakukan sampai tanggal 19 April 2020 dan akan dievaluasi kembali sesuai perkembangan situasi,” demikan tulis Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami, dalam surat edaran, Jumat 3 April 2020.
Saat ini, Bupati Madiun, terus memantau perkembangan virus Corona agar tidak masuk ke wilayahnya.
Selain melakukan penyemprotan di beberapa fasilitas umum dan tempat ibadah, Bupati juga menggelar jumpa pers di Gedung Padepokan Kampung Pesilat.
Dalam jumpa pers ini, bupati minta kepada insan pers membantu mengedukasi masyarakat agar paham bahaya maupun langkah untuk pencegahan virus Corona sehingga masyarakat tidak bingung. Karena dalam memberikan informasi, peran media sangat vital.
Tak hanya itu, bupati juga menghimbau media ikut aktif melalui tulisan, visual, siaran, mengajak masyarat agar tetap di rumah sebelum pandemi Covid-19, kondusif.
“Kami minta agar pers turut membantu mengedukasi masyarakat. Pemkab juga telah menyiapkan sarana kesehatan mulai dari OPD (Organisasi Perangkat Daerah) hingga pedesaan. Begitupun fasilitas kesehatan dan tenaga medis yang dipimpin Dinas Kesehatan juga sudah siap. Termasuk penyiapan RSUD di Caruban dan Dolopo yang siap 24 jam untuk mendeteksi awal maupun menangani pasien dengan tindakan lebih lanjut. Begitupun 26 Puskesmas juga sudah siap dan berkolaborasi dengan lurah, camat dan TNI/Polri bersama-sama menghadapi Corona,” terang H. Ahmad Dawami.
Sesuai data, lanjutnya, ada beberapa ODP di Kabupaten Madiun. Dan yang perlu digaris bawahi bahwa ODP belum positif terjangkit Corona. Meskipun demikian pihaknya terus melakukan pemantauan.
“Hal ini untuk peringatan semua agar selalu jaga diri. Jadi saya minta yang berstatus ODP mengkaratina diri. Kami mohon mereka punya kesadaran diri tidak berinteraksi dulu dengan masyarakat untuk menekan penularan virus Corona,” pintanya.
Bupati mengaku telah berusaha semaksimal mungkin untuk menangani ODP (orang dalam pengawasan), dan yang dilakukannya itu bukan ekstrim atau seolah membatasi ODP dalam segala hal. Melainkan hanya mengawasi agar sementara waktu mereka mengisolasi diri di rumah.
Bupati juga mengimbau masyarakat Madiun untuk jaga diri dulu baru jaga keluarganya. Ketika ada kendala, dirinya mempersilakan masyarakat menghubungi pemerintah desa yang sudah terkoneksi dengan Puskesmas dan RSUD.
“Kita juga menjaga ketersediaan stok kebutuhan pokok. Dana cadangan sudah kita siapkan. Forkompimda juga ikut jaga situasi. Jadi yang kita lakukan sudah sampai pada tahap itu, sehingga masyarakat jangan terlalu panik, karena dari pemerintah selalu siap,” pungkasnya. (Adv/Dibyo).