SURABAYA, Beritalima com |
Universitas Airlangga melalui Direktorat Pendidikan kembali menggelar vaksinasi massal Covid-19 di Airlangga Convention Center Kampus C pada Sabtu – Minggu (24-25/7/2021). Acara tersebut berlangsung selama dua hari. Sebanyak kurang lebih enam ribu dosis vaksin Sinovac akan disuntikkan dalam rangka perwujudan herd immunity di Indonesia. Penyelenggaraan kegiatan vaksinasi itu juga dilakukan dengan menggandeng RS UNAIR dan Ikatan Alumni UNAIR (IKA UA) dengan menyasar mahasiswa, alumni, tenaga pendidikan, dan keluarga.
Di tengah berjalannya proses vaksinasi, Direktur Pendidikan UNAIR Prof., Dr. Sukardiman, Apt., M.S., menjelaskan bahwa pada esensinya, kegiatan vaksinasi digelar dalam rangka menyukseskan program vaksinasi Pemerintah Indonesia. Dalam konteks pendidikan yang merupakan tupoksi utama. Direktorat Pendidikan UNAIR, Prof. Sukardiman menuturkan bahwa penggelaran vaksinasi massal ini agar pada semester gasal berikutnya, UNAIR diharapkan sudah siap menerapkan metode belajar mengajar blended learning.
“Ini sebuah ikhtiar dari UNAIR agar bagaimana herd immunity ini bisa dibangun di lingkungan keluarga besar UNAIR. Jadi targetnya bukan sekadar mahasiswa yang mendapat suntikan vaksin, tetapi juga dosen, tenaga kependidikan, dan anggota IKA UA sebagai bentuk terima kasih terhadap IKA UA karena sudah mendukung kegiatan ini,” ujar Guru Besar Fakultas Farmasi itu.
Prof. Sukardiman juga menjelaskan bahwa terdapat kurang lebih lima ratus mahasiswa dari luar UNAIR yang ikut mendaftar dalam kegiatan vaksinasi ini. Ia mengartikan bahwa kegiatan ini tidak didesain eksklusif saja terhadap keluarga besar UNAIR, namun UNAIR juga berniat untuk mewujudkan herd immunity di beberapa lingkungan perguruan tinggi di Surabaya.
Direktur Pendidikan UNAIR ini juga berharap bahwa kegiatan vaksinasi massal ini bukan yang satu-satunya, dan akan dilaksanakan lagi di kemudian hari. Ia menambahkan bahwa herd immunity mustahil dicapai apabila dilaksanakan sekali karena suntikan vaksinasi COVID-19 harus dilakukan setidaknya sebanyak dua kali.
“Oleh karena itu, pada satu bulan depan pasti kita adakan lagi program vaksinasi massal ini. Program berikutnya kelihatannya kami juga mendapatkan tawaran dengan merk vaksinasi yang berbeda dan dengan dosis yang lebih banyak lagi,” jelasnya.
“Harapannya adalah terwujudnya herd immunity dan kegiatan perkuliahan dapat dilaksanakan secara blended learning,” tutupnya.