Unair Patenkan Temuan Senyawa Baru Untuk Covid

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com |
Universitas Airlangga (Unair) masih terus mengembangkan riset untuk penanganan Covid-19. Meski sebelumnya, Unair menemukan kombinasi obat Covid-19 dan hasil uji klinisnya telah disampaikan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kini tim peneliti Unair mulai fokus untuk mengembangkan riset tentang obat baru dan vaksin Covid-19.

Seperti yang disampaikan oleh rektor Unair Prof Mohammad Nasih saat presscont dengan awak media di ruang rektorat. Adapun perbincangan tersebut terkait dengan kombinasi obat Covid-19 yang dilakukan atas permintaan Badan Intelijen Negara (BIN) dan TNI-AD, uji klinisnya sudah selesai. Hasilnya pun sudah disampaikan kepada BPOM.
”Progresnya, kami masih menunggu. Yang jelas Unair sudah menyampaikan laporan hasil uji klinis kepada BIN dan TNI-AD. Selanjutnya menjadi kewenanganan BIN dan TNI-AD,” terang Prof Nasih.

Prof Nasih mengakui bahwa saat ini pemerintah lebih fokus mengembangkan vaksin Covid-19 yang sudah diuji klinis terhadap manusia. Jadi, Unair telah mempertimbangkan relevansi terkait kombinasi obat dengan kegiatan pemerintah saat ini yang fokus terhadap pengembangan vaksin covid-19.
”Saat ini tim peneliti Unair hanya
fokus pada pengembangan riset obat baru dan vaksin Covid-19 untuk kebutuhan jangka menengah dan panjang,” sambungnya.

Meski begitu, kombinasi obat Covid-19 Unair kini menjadi salah satu rekomendasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia untuk penanganan Covid-19.

Lebih lanjut Prof. Nasih menuturkan, bahwa saat ini dibutuhkan biaya yang cukup besar untuk memproduksi kombinasi obat Covid-19. Kombinasi obat tersebut merupakan riset untuk penanganan jangka pendek. Pada Juni hingga Agustus lalu, kombinasi obat itu sudah bisa digunakan untuk pengobatan pasien Covid-19.
”Jangka menengahnya adalah obat baru yang sudah final untuk uji praklinis, baik in vitro maupun in vivo,” lanjutnya.

Prof Nasih mengklaim, hasil in vitro obat baru atau yang disebut obat Unair 3 itu mempunyai kekuatan yang lebih baik daripada senyawa sintetis obat baru Covid-19 lainnya. Ke depannya obat baru tersebut disiapkan untuk bisa diuji klinis ke manusia.

Prof Nasih mengatakan, bahwa riset vaksin, tim peneliti Unair terus menunjukkan perkembangan pesat. Saat ini Unair juga akan memulai untuk uji praklinis vaksin Covid-19 yang dikembangkan secara mandiri.

”Pembuatan vaksin ini membutuhkan proses riset yang cukup panjang dan diharapkan selesai pada pertengahan 2021,” tambahnya.

Prof Nasih menyebutkan bahwa vaksin Merah Putih secara nasional menjadi prioritas untuk dikembangkan. Riset itu telah dimulai pada Mei 2020.
”Saat ini Unair juga bekerja sama dengan Oxford University dalam uji klinis vaksin yang melibatkan RS Unair dan RSUD dr Soetomo,” pungkasnya.

Di tempat terpisah, direktur utama RSUA Prof. Nasronudin mengungkapkan saat ini pihaknya melakukan sejumlah riset bersama tim peneliti Unair dalam penanganan Covid-19.Kombinasi obat Covid-19 saat ini sudah selesai diuji klinis. Hasilnya sudah dilaporkan kepada BIN dan TNI-AD selaku sponsor dan telah disampaikan ke BPOM.
Obat baru Covid-19 atau obat Unair 3 saat ini hampir tuntas uji praklinis. Langkah selanjutnya: akan diuji klinis ke manusia.
Vaksin Covid-19 atau vaksin Merah Putih saat ini menuju proses ke tahap praklinis.

“Senyawa baru tersebut penelitinya Prof. Nyoman. Beliau yang menguasai. Beliau Warek I. Kalau memasuki uji klinis baru saya yang menangani,” terangnya.

“Akan kita diskusikan dengan Prof. Nyoman
tentang obat senyawa baru anti Covid yang saat ini ditangani Prof. Nyoman,” jelasnya.

Prof Nasron menjelaskan kalau terkait obat Profilaksis Covid bagi tenaga Kesehatan pihaknya kerjasama dengan University Oxford

Langkah- langkah RS UNAIR Menyikapi Pandemi Covid 19, dengan menyikapi bahwa pandemi adalah musibah, tantangan, peluang dan ‘berkah’. saya sebut Musibah karena menimbulkan penderitaan bagi masyarakat.
Tantangan karena penyakit baru harus ada upaya inovatif menghadapinya dan menjadi wahana pembelajaran. Dan menjadi Peluang untuk melakukan terobosan dan perubahan tatakelola menjadi lebih baik. Juga merupakan ‘Berkah’ bahwa Tuhan YME pasti menurunkan penyakit ini tanpa maksud. Kita harus sadar dan mawas diri bahwa musibah ini: a. Menjadi wahana pemersatu bangsa. b. Memanggil rasa nasionalisme bagi setiap umat Indonesia c. Membangkitkan rasa kemanusiaan karena tidak tega nakes dan masyarakat jatuh sakit bahkan meninggal d. Memanggil manusia untuk lebih dalam mengisi kalbu. Karena Covid bisa menjadi sarana mengantarkan ke liang lahat atas ketentuan Tuhan YME. e. Mengingatkan manusia untuk saling membutuhkan, saling menghormati, saling bekerjasama untuk memerangi covid 19.

Prof. Nasron menambahkan Langkah konkrit yang dilakukan RS UNAIR dengan melakukan penataan baru, dengan memisah gedung khusus covid dan gedung khusus non Covid. Memisahkan IGD. Poli, Rawat inap, parkir khusus covid dan non Covid. Melengkapi semua ruangan Covid bertekanan negatif dan ber hepa filter. Melengkapi semua area layanan covid ber CCTV canggih, bisa zoom. Bisa berputar 360 derajat mengikuti keadaan pasien.

“Melengkapi dengan robot. Menyediakan dormitory bagi nakes. Nakes diberi APD lengkap. Gizi lengkap. Memberikan suporting psikologis pasien dengan menghadirkan Psikolog dan Psikiater. Mengatur irama kerja nakes ada fase off dan on secara periodik. Memperluas fasilitas layanan berstandar WHO, ICU dari 4 menjadi 52. HCU dari 16 menjadi 85 sehingga bisa banyak menolong masyarakat yang memerlukan,” tutupnya.(yul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait