Ungkap 100 Kilo Gram Sabu dan Tembak Mati, Kini AKBP Memo di Fitnah

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Beberapa waktu lalu, tepatnya Selasa,(12/5/2020), Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran memberi apresiasi terhadap kinerja satreskoba Polres Surabaya yang berhasil menangkap pelaku pemilik 100 kg narkotika jenis sabu.

Pujian dan apresiasi kinerja Satreskoba Polrestabes Surabaya pimpinan AKBP Memo Ardian tersebut tak datang hanya dari Kapolda, Gubernur Jatim dan Walikota Risma juga memberikan apresiasi yang sama.

Namun, dibalik keberhasilan tersebut saat ini ada upaya oknum tertentu untuk menggoyang jabatan Kasatersnarkoba atas keberhasilannya memberantas bandar dan bahkan beberapa ditembak mati.

Kasatresnatkoba AKBP Memo Ardian dituduh telah melepas bandar pil Koplo dengan uang tebusan hingga 2 milyar dan diberitakan beberapa media online yang notabene semuanya hoax dan tidak terbukti.

Beredar berita dimedia online jika Satresnarkoba Polrestabes Surabaya melakukan pemerasan terhadap terduga pelaku berinisial S pengguna narkoba di wilayah Sukomanunggal sebesar Rp 2 Miliyar.

AKBP Memo Ardian, Kasatresnarkoba Polrestabes Surabaya juga mengatakan, jika berita tersebut pastinya tidak benar dan mengarah ke fitnah untuk menjatuhkan nama baik kesatuannya.

Memo juga memprediksi jika akan ada tekanan-tekanan dari kelompok jaringan narkoba untuk menjatuhkan kesatuannya usai membongkar jaringan narkoba besar.

“Berita tersebut tidak benar, ini sudah saya prediksi akan ada tekanan dari kelompok jaringan narkotika. Karena kami sudah membongkar jaringan-jaringan narkoba besar,” sebut Memo Ardian, Minggu (24/5/2020).

Memo juga membantah keras jika adanya pemerasan yang menyebut anggotanya meminta uang sebesar Rp 500 juta hingga Rp 2 Miliyar ke terduga pelakunya.

“Jika ada buktinya, silahkan bagi pihak Terkait untuk melakukan pengecekan terhadap apa yang dituduhkannya,” tambah Memo.

Menurut AKBP Memo, jangankan uang, penangkapan pelaku inisial S dan H dijalan Sukomanunggal itu tidak pernah ada, apalagi terkait uang 2 milyar tersebut tidak benar.

Memo menambahkan, banyaknya jaringan Narkoba kelas kakap yang sudah dibongkar, bahkan tak sedikit bandar narkoba yang ditembak mati adalah bukti kesatuan yang dipimpinnya tidak kompromi soal peredaran narkoba di Kota Surabaya.(*)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait