PAMEKASAN, Beritalima.com| Akhir-akhir ini Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa, Timur, dihebohkan dengan beredarnya kabar dugaan pemotongan alias pungli Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP). Sehingga pada hari Rabu (08/09/2021), kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan, di demo oleh kalangan para aktivis Dear Jatim.
Mereka datang dengan lantang mengusungkan dadanya sambil mengepal tangannya ke atas. Hingga berteriak meminta keadilan untuk mengusut tuntas adanya oknum mafia pungli di kantor Disdik kabupaten Pamekasan.
Saat pada hari itu membuat para aksi berkeyakinan penuh, berkekuatan tinggi serta semangat juang revolusi mental demokrasi yang sangat positif untuk membongkar kedok siapakah dalang dari aktor peran utama mafia BOS dan BOP yang sebenarnya.
Namun tuntutan aksi tersebut benarkah akan terungkap hingga menjadi nyata siapakah aktor atau dalang dibalik layar pungli yang menjadi tuntutan para aksi demo yang mengatasnamakan Dewan Energi Aspirasi Rakyat (DEAR) Jawa Timur itu?
“Kami datang ke sini tentunya ada dugaan pungli liar dari penarikan uang beberapa persen dari salah satu oknum di Disdik Pamekasan kepada lembaga yang sudah mengajukan BOP dan BOS,” ungkap korlap aksi, Faisol Dear saat menyuarakan aspirasi di kantor Disdik. Rabu (08/09/2021).
Bukan hanya itu saja Paisol Dear, lantang berteriak telah mencium adanya praktik pungli dalam pekerjaan fisik reguler pendidikan yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) yang dilakukan oleh salah satu satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Disdik Pamekasan.
“Kecurigaan kami setiap lembaga yang mengajukan BOP ke Disdik Pamekasan, dalam setiap paketnya ditarik 25 % atau sebesar Rp 2,5 juta. Sementara dari temuan kami ada empat lembaga yang sudah bertransaksi dari program tersebut. Dan kami mempunyai bukti rekamannya,” jelasnya.
Kepada Reporter Beritalima Paisol, sapaan akrabnya, ketika dihubungi berjanji akan melanjutkan kasus tersebut ke rana hukum atau pelaporan. “Tunggu saja tanggal mainnya. Lusa akan kami tanggapi melalui media,”terangnya saat dikonfirmasi melalui telepon pribadinya. Jum’at(10/09/2021), malam.
Menurutnya bahwa persoalan ini tidak boleh didiamkan hingga berlarut-larut. Bahkan Dear Jatim akan tetap melakukan pengawalan masif hingga sampai tuntas.
“Kemaren kami menyebutkan ada 4 lembaga yang sudah bertransaksi. Namun hari ini kami sudah ada bukti 11 lembaga yang sudah kami kantongi,”ungkap dan pungkasnya.
Perlu diketahui bersama bahwa pada saat aksi demo. Kepala Disdik tidak menemui para aksi, menurut informasi yang kami himpun di lapangan, saat itu Achmad Zaini ada acara keluar kota secara mendadak perihal kedinasan.[Red]