Unik, Adat di dusun Ngebrak dalam Acara Halal bi Halal

  • Whatsapp

WONOSOBO, beritalima.com | Tiap tahun sudah menjadi adat kebiasaan di dusun Ngebrak desa Manggis kecamatan Leksono setelah melaksanakan salat ied warga dusun ini melakukan ritual adat kembul bejana dan halal bi halal yang diikuti oleh semua warga di serambi masjid Al Iman.

Diketahui Kembul bujana adalah ungkapan syukur kepada Allah dimana bersama-sama duduk lesehan menikmati hidangan sebagai simbol setiap manusia memiliki kedudukan yang sama dihadapan Tuhan.

Bacaan Lainnya

Yang unik dari kembul bejana di dusun ini adalah sebelum diadakan makan secara bersama-sama. Tumpeng ketupat dan lauknya yang dibawa ditukar terlebih dahulu dengan yang lain. Tujuannya untuk saling berbagi kebahagian dengan warga lain.

Acara ini diawali dengan sambutan dari Kadus Ngebrak yang mengingatkan warganya untuk tetap bersyukur ke Allah atas nikmat yang telah diberikan selama ini, menjaga kerukunan antar warga, dan selalu menjaga keamanan serta ketertiban.

Dia juga menghimbau agar tidak membunyikan petasan dan menerbangkan balon. Tak kalah pentingnya juga diingatkan untuk saling memaafkan dan saling berkunjung.

“Walaupun telah kita lakukan di sini, namun belum seluruhnya karena baru bapak-bapak saja yang ikut dalam kegiatan ini. Alangkah baiknya bila tetap saling berkunjung antar rumah guna lebih terjalinnya tali silahturahmi.” Kata Sarno Muafan pada Rabu (5/6).

Acara dilanjutkan dengan ikrar halal bi halal para warga yang diwakili oleh masing-masing RT, RW, anggota BPD, takmir masjid Al Iman dan Ketua Pemuda.

“Kami mewakili warga mengucapkan minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir batin selama ini atas kesalahan yang disengaja maupun tidak kepada perangkat desa, tokoh masyarakat dan warga lainnya.” Ujar tokoh masyarakat pada acara tersebut.

Adat lainnya di dusun ini dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri pada malam harinya di dusun ini juga melaksanakan adat hulu bekti. Hulu bekti adalah kegiatan para warga sowan ke perangkat desa sekaligus imam masjid sebagai wujud kepatuhan dan tunduknya para warga terhadap pemimpin dan pemerintahan. (Kiram)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *