SURABAYA, beritalima.com | Memasuki hari ketiga pekan QRIS 2020, Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Universitas Ciputra Surabaya menggelar sosialisasi dan implementasi QRIS di area kantin kampus ini.
Tingginya jumlah generasi muda, besarnya jumlah pengguna telepon genggam, dan meningkatnya penetrasi internet, menjadi fondasi kuat bagi pengembangan sistem pembayaran non tunai berbasis QR Code di area universitas di kawasan Citraland Surabaya ini.
QRIS dibuat oleh Bank Indonesia bekerjasama dengan ASPI untuk mempermudah transaksi pembayaran di Indonesia.
“Kegiatan ini rangkaian dari pekan QRIS 2020 di Jawa Timur, salah satunya di Universitas Ciputra Surabaya ini,” kata Imam Subarkah, Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Rabu (11/3/2020).
Imam menambahkan, penggunaan QRIS diharapkan akan memudahkan masyarakat melakukan transaksi.
QRIS ini inovasi pembayaran yang menjawab tantangan dunia digital, serta adanya perubahan budaya masyarakat terutama kaum millennial.
Dalam penyelenggaraan kegiatan ini, Bank Indonesia juga memberikan apresiasi kepada Universitas Ciputra yang merupakan contoh ekosistem pengembangan QRIS yang sangat baik di Jawa Timur.
Di sini terdapat banyak merchant (kewirausahaan kampus), pengembang aplikasi serta pengguna atau konsumen itu sendiri.
Implementasi dan penguatan QRIS di Jawa Timur sampai awal Maret 2020 telah mencapai 321 ribu merchant dengan 114 ribu diantaranya berada di Surabaya.
Imam juga mengajak seluruh peserta untuk hadir di puncak acara Pekan QRIS 2020 pada 15 Maret 2020 di Kantor BI Jatim, Jalan Pahlawan, Surabaya. (Ganefo)